"Melalui kerjasama dengan sekolah vokasi, membantu menyiapkan keterampilan para siswa dalam menghadapi dunia industri. Saat ini tantangan yang dihadapi adalah industry gap yaitu adanya mismatch antara jumlah lulusan SMK dan perguruan tinggi dengan jumlah kebutuhan industri perbankan syariah yang tidak seimbang," kata Anton.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan adanya skill mismatch, lulusan saat ini memiliki skill dan kompetensi yang hanya unggul di bidang kognitif namun sebaliknya di social skill dan juga interpersonal seperti problem solving, decision making, dan critical thinking masih perlu dikembangkan.
Oleh karena itu, sinergi dengan pihak sekolah melalui program pengembangan skill tersebut diharapkan dapat menjadi modal bagi para siswa dalam mengembangankan potensi bisnisnya.
Baca Juga: 30 Ribu Ayam Petelur di Cikeusal Terancam Mati Mengenaskan! Pemkab Serang Segel Kandang Mereka
"Padahal industri perbankan syariah saat ini membutuhkan talenta-talenta yang mampu berpikir out of the box, kreatif, dan juga kompeten di bidangnya," lanjut Anton.
Di akhir kesempatan, Bank Muamalat dan Muamalat Insititute siap untuk mendukung program pengembangan SMK Negeri 20, melalui produk pengembangan SDM mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatan seperti MIMPI, teaching factory, sertifikasi guru.***
Artikel Terkait
Yuk Kenalan dengan Kenzo 2! Pinisi Pertama di Danau Toba, Desa Pengrajin Kapal Terbaik Se Indonesia
Kunjungi Kota Cilegon, Komedian Doyok Promosikan UMKM! Mulai dari Gipang hingga Ekstrak Daun Kelor
30 Ribu Ayam Petelur di Cikeusal Terancam Mati Mengenaskan! Pemkab Serang Segel Kandang Mereka
Sediakan Tempat Tinggal sehat, kokoh permanen dan Nyaman, DPRKP Kabupaten Serang tahun 2023 Bangun 300 RTLH
Tips Melakukan Pengereman di Turunan
Pemuda Pancasila Gelar RPP se- Kabupaten Serang, Ada Pesan Khusus Untuk Para Anggota
Perluas Dukungan, Gardu Ganjar Muda Gelar Deklarasi dan Turnamen Futsal di Kabupaten Tangerang