Jalan Tol Serang-Panimbang, Menuju Banten yang Maju dan Bebas Macet

photo author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 11:46 WIB
Tol Serang-Panimbang yang digagas PT Wijaya Karya (Wika) Serang Panimbang (Serpan) (Topmedia.co.id/Istimewa)
Tol Serang-Panimbang yang digagas PT Wijaya Karya (Wika) Serang Panimbang (Serpan) (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Jalan Tol Serang-Panimbang yang digagas PT Wijaya Karya (Wika) Serang Panimbang (Serpan) terus menjadi sorotan. 

Banyak yang mempertanyakan tingginya tarif tol dibandingkan dengan ruas tol lainnya. Namun, di balik tarif tersebut, terdapat alasan yang mendasarinya.

Pudik Prayogi, PIC Teknik dan Operasi Wika Serpan, menjelaskan bahwa tingginya tarif tol Serang-Panimbang didasari oleh beberapa faktor.

Baca Juga: Menuntut Pengesahan DOB Cilangkahan Jadi Kabupaten di Wilayah Provinsi Banten, Ribuan Massa Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

• Seperti:

Break Even Point (BEP) yang Panjang: Dibutuhkan waktu 15-20 tahun bagi tol ini untuk mencapai BEP. Hal ini dikarenakan tingginya biaya konstruksi dan investasi.

Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP):Tarif tol ditetapkan berdasarkan kemampuan dan kesediaan masyarakat untuk membayar jasa yang diterima.

Perbandingan dengan Tol Lain: Jika dibandingkan dengan tol Astra Infra Tol Tangerang-Merak, tol Serang-Panimbang memiliki waktu investasi yang jauh lebih baru, sehingga tarifnya tidak dapat dibandingkan secara langsung.

Baca Juga: Di Hari Vape Nasional, APVI Banten Resmi Dikukuhkan

Tarif Rata-Rata Jalan Tol di Indonesia: Dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, tarif tol di Indonesia masih terbilang mahal. Tarif tol Serang-Panimbang sendiri di angka Rp1.205 per kilometer, lebih murah dibandingkan Astra Infra Tol Tangerang-Merak yang mencapai Rp800 per kilometer.

Sensitivitas Wilayah: UMR di Lebak dan Pandeglang, dua wilayah yang dilintasi tol Serang-Panimbang, merupakan yang terendah di Banten.

Volume Kendaraan: Volume kendaraan di tol Serang-Panimbang masih jauh dibandingkan dengan Astra Infra Tol Tangerang-Merak, yaitu hanya 5% dari total volume kendaraan harian.

Baca Juga: Skutik Premium, Yamaha Lexi LX 155 cc Tampil Elegan Hingga Miliki Fitur Canggih

Meskipun begitu, Wika Serpan optimis bahwa tol sepanjang 83,67 kilometer ini akan menjadi gerbang menuju kemajuan ekonomi Banten. Diperkirakan, tol ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banten hingga 6-7 persen dan mengurangi ketimpangan antara Banten Selatan dan Utara. 

• Optimisme ini didasari oleh beberapa faktor: 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB
X