TOPMEDIA - Guys! ternyata rumah panggung adat Bugis dan Makassar menyimpan banyak sejarah. Mulai dari filosofi hidup, kondisi alam dan strata sosial.
Karena rata rata mata pencaharian suku Bugis dan Makassar pelaut, rumah panggung adat nya memiliki sejarah, filosofi hidup hingga strata sosial yang belum diketahui banyak orang.
Dilansir dari akun resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI @pesona.indonesia, rumah panggung di Sulawesi Selatan berasal dari budaya laut masyarakat Bugis dan Makassar yang masih banyak berdiri hingga saat ini, loh!
Di masa nenek moyang kita dulu, rumah panggung digunakan untuk menyimpan kapal kapal perdagangan laut tradisional, yang di mana rata rata mata pencaharian masyarakat Bugis dan Makassar adalah nelayan, Guys.
Rumah Panggung Bugis dan Makassar bukan hanya rumah tinggal yang multifungsi aja, Guys.
Namun juga sarat akan makna, terutama terkait filosofi hidup, kondisi alam, dan strata sosial.
Baca Juga: Forum Pitulasan Kembali Digelar GUSDURian Banten, Fenomena Hijrah Lewat Bedah Buku
Rumah panggung juga dianggap suci dan sering digunakan untuk acara sosial maupun keagamaan untuk masyarakat Bugis dan Makassar.
Suku Bugis dan Makassar sendiri memandang alam semesta dalam tiga tingkatan, yaitu langit, laut, dan bumi.
Manusia hidup di dunia tengah dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara dunia atas dan bawah.
Rumah panggung suku Bugis dan Makassar juga memiliki tiga bagian penting: Rakkiang (dunia atas), Alebola (bumi), dan Wasaobola (dunia bawah).
Serta, tiang tiang yang menopang rumah disebut Alliri, melambangkan penopang yang penting.
Secara umum, rumah panggung di Sulawesi Selatan merupakan warisan budaya yang penting bagi masyarakat Bugis dan Makassar.
Artikel Terkait
Top 3 Wisata Alam di Pandeglang Banten yang Paling Terkenal dan Mempesona, Cocok Buat Healing
Citra Swarna Group Soft Launching Cluster Akasha di Mall Of Serang, Ada Berbagai Promo Promo Disediakan
Pendaftaran Calon Anggota Bawaslu Banten Zona 2 Diperpanjangan, Ini Keterangannya
A’wan PB NU : Pemilihan Rektor Untirta Tidak Boleh Tersandera Persoalan Masa Lalu
Aan dan Muji Kompak Beri Dukungan, Inilah Keseruan Peringatan HUT RI ke-78 di Gagas Pemuda TBL Blok J
Forum Pitulasan Kembali Digelar GUSDURian Banten, Fenomena Hijrah Lewat Bedah Buku
Jelajah Wisata dan Kuliner 6 Kota Besar di Indonesia! Ada Medan, Palembang, Batam, Bandung, Jogja dan Semarang