Jangan Mudah Baperan, Rakyat Banten Mencari Sosok Pemimpin

photo author
- Sabtu, 18 September 2021 | 16:31 WIB
Diskusi Publik " Mencari Pemimpin Banten" oleh Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten
Diskusi Publik " Mencari Pemimpin Banten" oleh Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten

SERANG,TOPmedia - Sosok pemimpin di Banten yang bijaksana, cerdas, adil, membela rakyat dan tidak mudah ngambek, sangat diidamkan oleh seluruh masyarakat di 8 Kabupaten maupun Kota di Provinsi Banten.

Kriteria tersebut muncul dalam sebuah diskusi Publik yang diadakan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik di Gedung Serba Guna, DPRD Banten, Sabtu(18/9/2021).

Dikesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Banten, M Nawa Said menyatakan, ciri-ciri kepemimpinan adalah harus memiliki kecerdasan, tanggung jawab dan konsisten dalam melaksanakan kebijakan.


"Menyampaikan kepada publik dengan apa adanya. Memenuhi segala sesuatu dengan sebenarnya, tanpa ada kebohongan. Barulah terwujud pemimpinan yang menjawab keinginan rakyat," kata M Nawa Said saat menjadi pembicara.

M Nawa Said juga mengakui, Banten ini memiliki istilah Singa. Simbol-simbol tersebut, kata dia, menunjukan untuk Pemimpin di Banten harus mendengar dan menyimak apa yang disampaikan masyarakat, memilah dan mimilih serta tidak langsung percaya, berani, tangguh dalam melaksanakan kebenaran.

"Nah terakhir tidak mudah baperan atau ngambek, dan mudah memaafkan kesalahan orang lain serta anak buah," jelasnya.


Sementara itu, Budayawan Banten, Uten Sutendy menambahkan, bahwa pada era baru di Pilkada Banten, harus terdapat era kebijkasaan. Dikarenakan melibatkan semua unsur yang terdiri dari ulama, jawara dan kesepuhan.

"Siapa yang jadi pemimpin Banten harus dapat menghargai tiga hal tersebut. Apalagi Banten ini mayoritas agama islam," jelasnya. 

Ditempat sama, Mantan Ketua DPRD Banten, Priode 2014-2019, dari PDIP, Asep Rahmatullah menegaskan, pemimpin harus memiliki pemikiran jiwa holistik. Bahkan pemimpin di Banten ke depan mempunyai intelektual yang mumpuni,  attitude dari spiritual meperkuat struktur perekonomian, pertanian, dan industri.


"Jadi ini pemimpin ke depan mempunyai tanggung jawab agar Banten lebih baik. Banten hampir 21 tahun, selalu dalam keadaan banyak masalah. Gubernur pertama jadi tersangka, Gubernur kedua pun tersangka, Gubernur ketiga pun sama. Kali ini Gubernur keempat mudah ngambek. Jangan sampai Gubernur kelima tidak dapat menjawab keinginan rakyat, dan kini harus jadi intropeksi kita bersama," tutup Asep seraya mengakhiri wawancara. (Feby).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X