SERANG, TOPmedia – Hujan Deras yang terjadi selama sepekan, mengakibatkan banyak bencana yang terjadi di Kota Serang. Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga rumah roboh.
Seperti yang dialami Saeni (60) warga kampung Karang Asem RT 02, RW 01, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang mengalami rumah ambruk pada pukul 01:00 WIB.
Rumah tua yang dihuninya, roboh dibagian dapur. Beruntung Saeni tidak berada di dapur saat terjadi ambruk, dan dirinya sedang berada di kamar.
Mendengar kabar adanya warga Kota, yang mengalami musibah bencana alam. Anggota DPRD Kota Serang, Fraksi Golkar, Wida Ampiany langsung terjun meninjau lokasi untuk memberikan matrial berupa batu bata dan semen.
"Semoga ibu Saeni diberi ketabahan dan kesabaran. Saya memberi semangat maupun mengajak masyarakat untuk ikutserta Gotong Royong, bahu membahu membantu membangun rumah yang roboh," ungkap Wida yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II, DPRD Kota Serang, Kamis(4/2/2021).
Tak sampai disitu, Wida juga menyayangkan, proses perencanaan yang tidak pro rakyat di Kota Serang. Seharusnya, kata dia, dana cadangan atau respon cepat terhadap bencana harus diturunkan.
"Saat ini proses mengusulkan bantuan Rumah tidak layak huni harus satu tahun sebelumnya, padahal di musim darurat bencana pemerintah harus lebih sigap dan siap dengan alokasi anggaran yang cukup. Untuk rumah ambruk harusnya ada RTLH cadangan dari pemkot," jelasnya.
Wida menuturkan, melihat kondisi bencana alam, solusi yang paling konkrit harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, dan mensuarakan semangat gotong royong antar warga setempat.
"Karena masyarakat harus lebih siap dalam adaptasi dan mitigasi bencana di musim penghujan," kata Politisi Muda tersebut.
Di lokasi yang sama, Ketua RW 01 Karang Asem, Sarmana menyampaikan, terimaksih kepada Anggota DPRD Kota Serang Wida Ampiany yang sudah peduli kepada warganya. Dan dirinya juga akan mengajak masyarakat untuk gotong royong.
"Saya mengajak gotong royong untuk bongkar dan rehab seperlunya rumah ibu Saeni yang roboh, karena bu saeni hidup sebatang kara tidak punya anak dan sanak saudara, kami dan masyarakat prihatin akan melakukan semampunya untuk membantu bu Saeni," tutup Sarmana seraya mengakhiri wawancara. (Feby/Red)
