SERANG, TOPmedia - Kaum Perempuan harus bisa menolak money politik di Pileg dan Pilpres 2019, Selain itu, mereka juga harus bisa juga mengawasi di lapangan, jangan hanya duduk dirumah diam tak peduli. Hal tersebut penting ditekankan, karena perempuan rawan terlibat money politik.
"Kaum perempuan ini sangat rawan terhadap money politik, mereka dari perkampungan yang ada dikota serang hanya menunggu rata rata, banyak dari mereka tidak tahu siapa caleg yang akan mereka pilih, mereka tidak tahu, makanya mereka saat ini hanya menunggu serangan fajar yang dilakukan para calon,” kata Komisioner Bawaslu Kota Serang, Liah Culiah usai lakukan sosialisasi yang di lakukan Bawaslu Kota Serang pada kaum perempuan di Alun Alun Timur Kota Serang,minggu, 07/04/2019.
Liah mengatakan hal tersebut telah menjadi mindset, rata rata dari mereka tidak tau, bagaimana jika memilih wakil mereka, dimana hanya diukur dengan kebaikan mereka memberi sesuatu sebelum mereka terpilih
“Mereka gak tau bagaimana nanti setelah mereka jadi, sekarang, mumpung masih ada waktu, kita harus benahi itu. Padahal, mereka yang saat ini berfikir dan hanya ingin menunggu para calon yang datang untuk memberi uang guna dipilih di dalam pemilu ini, bisa di katakan mereka sedang menggali jurang untuk kuburannya sendiri." tandasnya
Terlebih menurut Liah, pemilih perempuan di Kota Serang pada Pemilu 2019 ini hampir mencapai 45 persen, bukan angka yang sedikit tentunya. “Perempuan harus berani menolak politik uang sekaligus harus berani melaporkan jika ada pelanggara-pelanggaran yang terjadi, jangan abai terhadap kemungkinan pelanggaran yang terjadi di lapangan.” kata Liah Minggu (07/04/2019).
Lebih jauh Liah memaparkan, Terkait money politik hukumannnya jelas pidana, sehingga diharapkan masyarakat nanti sadar akan hal ini, menolak poltik uang itu hal yang harus di lakukan semua masyarakat, khususnya perempuan kota serang.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Banten Nuryati Solapari mengungkapkan, perempuan yang cenderung memiliki karakter penurut, sangat rentan dijadikan objek politik uang oleh oknum tertentu. Untuk itu, kata Nuryati, mulai hari ini, perempuan harus berani melawan dan menolak politik uang dalam bentuk apapun.
“Selain soal politik uang, di masa kampanye ini awasi juga orang-orang yang dilarang ikut kampanye, seperti TNI, Polri, ASN, Kades, Prades, BPD dan yang lainnya. Awasi juga tempat dan materi kampanyenya.” tambahnya.(TB /Red)