Rektor Universitas Bina Bangsa Manfaatkan Fasilitas Pendidikan untuk Kampanye

photo author
- Selasa, 31 Juli 2018 | 16:44 WIB
Ilustarsi.*
Ilustarsi.*

SERANG, TOPmedia - Rektor Uniba (Universitas Bina Bangsa) Furtasan Ali Yusuf di duga telah mengunakan fasilitas kegiatan ajar-mengajar untuk kampanye terselubung. Saat ini Furtasan Ali di ketahui telah mendaftarkan diri sebagai Bacal Calon Legislatif (Bacaleg) di pemilu 2019 dari partai Nasional Demokrat (NasDem).

"Yang pertama itu kampanye gratisan, klo ada sarana pendidikan digunakan untuj kampanye terselubung jelas melanggar aturan. Kampus atau dunia pendidikan itu kan harus steril dari kepentingan-kepemtingan politik. Bagaimana mahasiswa bisa menempatkan idealismenya. Kalau ada KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dipakai untuk dugaan kampanye terselubung itu kan repot," ujar Vredo Putra Faisrus, Alumni Uniba Bina Bangsa kepada awak media, Senin (30/7/2018).

Ia menjelaskan bahkan sampai ada beberapa foto yang tersebar di kalangan mahasiswa dan alumni adanya foto salam jari nya yang berafiliasi dan mengarah ke salah satu parpol.

"Mahasiswanya diperintahkan utk kerja-kerja politik. Bukan salah kaprah lagi, itu jelas2 melanggar aturan Parpol, apalagi ia seorang bacaleg masuk dalam dunia pendidikan jelas melanggar," ungkapnya.

Peraturan PKPU sudah mengatur  bahwa tidak boleh berkampanye di dunia pendidikan dan sarana ibadah.

"Ini cara norak, dan gratisan. Mahasiswanya harus sadar, bahwa mereka sedang dipekerjakan berpolitik terselubung, bagiamana menempatkan idealismenya sebagai mahasiswa," ungkapnya.

"Kepada pihak kampus dan dosen-dosennya janganlah," harapnya.

Konon katanya, lanjut Vredo mengungkapkan ada instruksi bahwa mahasiswa KKN dimintai mencari nomor ketua RT ketua RW ibu PKK dalam waktu yang ditentukan.

"Targetnya apa kalau bukan target politik, pencapaian elektabilitas dan popularitas. Setelah itu parpol akan melakukan lembaga survey untuk bacaleg-bacalegnya," ungkapnya.

Diluar kampus ia sudah sering berkomunikasi dgn dosen untuk tidak melakukan seperti itu.

"Nanti saya jg ingin berkomunikasi dengan Panwaslu dan KPU agar bagaimana bisa menegur kalau memang ada dugaan ada kampanye terselubung melalui dunia pendidikan. Ini kan jg mencederai dunia pendidikan itu sndiri," pungkasnya. (Gilang/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X