Jika Terpilih Lagi, Rano Karno Dorong Banten Jadi Smart Province

photo author
- Rabu, 4 Januari 2017 | 16:45 WIB
Cagub Banten nomor urut dua, Rano Karno. (Foto: TOPmedia)
Cagub Banten nomor urut dua, Rano Karno. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Provinsi Banten yang telah lepas dari Jawa Barat 16 tahun lalu, bahkan jaraknya yang dekat dengan DKI Jakarta nyatanya tak membuat 'Bumi Jawara' berlari cepat mengejar ketertinggalannya, bahkan lebih mengarah jalan di tempat, terlebih saat dipimpin oleh Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur nya.

Dinasti dan korupsi yang menggerogoti Banten membuat kualitas pendidikan dan pembangunan manusianya melambat.

"Banten harus menjadi Provinsi Banten sebagai provinsi yang cerdas (Smart Province), yang bisa dengan mudah menikmati pendidikan dan mampu mengenal dunia luar," kata Cagub Banten nomor urut dua, Rano Karno, Rabu (04/01/2017).

Karenanya, Rano Karno yang menjabat sebagai Gubernur Banten 2015-2016 dan juga calon incumbent di Pilgub Banten 2017 bersama Embay Mulya Syarief ini pun berjanji akan mengejar ketertinggalan pembangunan Banten sebagai sebuah provinsi agar bisa dinikmati oleh rakyat Banten.

"Kita ingin membangun infrastruktur air bersih, energi dan sistem transportasi yang baik untuk rakyat Banten," kata Embay Mulya Syarief, Cawagub Banten nomor urut dua, di tempat yang sama, Rabu (04/01/2017).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, semenjak tahun 2015-2016, pembangunan infrastruktur jalan di Banten mengalami percepatan, dari total panjang jalan milik provinsi sepanjang 756,47 kilometer (km), sepanjang 606,43 km di antaranya dalam kondisi baik. Sedangkan yang saat ini mengalami kerusakan dan telah masuk dalam rencana perbaikan di akhir 2016 dan 2017 hanya tinggal 150,04 km.

Ruas Jalan yang dibangun sepanjang tahun 2015-2016 yakni Jalan Saketi-Banjarsari dengan panjang penanganan 24,90 km dan Jalan Banjarsari-Simpang Malimping dengan panjang 29,70km, anggaran ruas ini adalah Rp322.150.000.000.

Selanjutnya ruas Jalan Citeras-Tigaraksa dengan panjang penanganan 19,75 km yang dilaksanakan pembangunannya selama dua tahun mulai dari 2013 sampai dengan tahun 2014. Anggaran ruas ini menghabiskan Rp150.000.000.000.

Selain itu Jalan Pakupatan-Palima dengan panjang ruas 10,30 km. Target penanganan sepanjang 9,00 km, dan lebar 28 meter. Anggaran yang disiapkan oleh Pemprov Banten adalah Rp259.200.000.000. 

Kemudian ruas Jalan Palima-Pasang Teneng dengan panjang ruas 40,73 km dengan target penanganan sepanjang 21,00 km, lebar 7 meter dengan anggaran Rp138.000.000.000. Tak hanya itu, ruas jalan Simpang- Muncul-Pamulang-Pajajaran-Otista juga ditangani dengan panjang ruas 10,10 km. Target anggaran jalan selebar 16 meter ini adalah Rp151.500.000.000. 

Ruas lain adalah Jalan Hasyim Ashari dengan panjang 10,45 km dengan target penanganan sepanjang 6,10 km dan lebar 14 meter. Anggaran yang disediakan adalah Rp91.500.000.000. (YDtama/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X