Ribuan warga pun antusias menyaksikan penampilan seni lain dari para anggota Sanggar Kampung Seni Yudha Asri seperti rampak bedug, tari golok hingga teater kontemporer yang dibawakan kelompok Teater Titik Nol Banten.
Baca Juga: Polres Purbalingga Gelar Haul 100 Tahun Syekh Nahrowi Bersama aZ Zahir
Tokoh seniman setempat, Ruyadi sekaligus Ketua Pelaksana Ngaruwat Bumi menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan doa kepada Tuhan.
"Ruwatan bagi kami adalah merawat. Merawat berarti memelihara. Ruwatan Bumi di sini berarti kami harus memelihara bumi. Hari ini kami acaranya ada rampak bedug, bendrong lesung ya kegiatan yang ada di sanggar seni Yudha Asri ini," katanya.
Lebih lanjut, Ruyadi yang akrab disapa Utin turut mengapresiasi kelompok sukarelawan Gardu Ganjar yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan Ngaruwat Bumi kali ini.
Baca Juga: Libur Sekolah, Saatnya Staycation Seru di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, Ada Promo Spesial Lho!
Berkat dukungan dari Gardu Ganjar, Utin mengatakan rangkaian kegiatan tahun ini bisa berlangsung lebih panjang dari penyelenggaraan acara yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kami biasanya untuk tahun-tahun yang kemarin kita hanya sehari semalam. Karena ada dukungan dan dorongan dari Gardu Ganjar, Alhamdulillah kita bisa melaksanakan dalam tiga hari tiga malam," tutur Utin.
Dia bersama para pegiat seni di Banten pun mengaku siap mendukung Ganjar menjadi Presiden 2024 mendatang dengan harapan dapat melestarikan dan memajukan kesenian dan kebudayaan tradisional.
"Untuk Pak Ganjar kalau terpilih nanti untuk adatnya, keseniannya, jangan sampai hilang. Terus dimajukan," ujar Utin mengakhiri wawancaranya.***