Pilpres 2024 Telah Usai, Saatnya Rekonsiliasi Nasional

photo author
- Kamis, 29 Februari 2024 | 20:03 WIB
Pilpres 2024 sudah selesai digelar. Berdasarkan quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka  (Topmedia.co.id/Istimewa)
Pilpres 2024 sudah selesai digelar. Berdasarkan quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA - Pilpres 2024 sudah selesai digelar. Berdasarkan quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang. 

Paslon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu berhasil mengungguli dua paslon lainnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. 

Direktur Excecutive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa mengatakan, kemenangan Prabowo-Gibran harus dilihat sebagai kemenangan seluruh rakyat Indonesia, sehingga presiden dan wakil presiden terpilih wajib merangkul semua pihak.

Baca Juga: Begini Anjuran Cek Gula Darah Mandiri Saat Menjalankan Ibadah Puasa

"Pilpres 2024 telah selesai digelar, saatnya lakukan rekonsiliasi nasional agar tak ada lagi polarisasi, baik di level elit maupun grassroots," demikian kata Direktur Excecutive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa saat mengisi acara diskusi publik yang bertajuk Pilpres Telah Usai, Saatnya Rekonsiliasi Nasional, di Upnormal Coffee Roasters Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024). 

Meskipun begitu, kata Solissa, keputusan resmi terkait pemenang pemilu itu nanti diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret mendatang. 

"Sekalipun hitung cepat lembaga survei maupun real count KPU saat ini menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang pilpres, tetap saja kita harus menunggu pengumuman resmi KPU di 20 Maret mendatang," kata Solissa menegakkan.

Baca Juga: Ini Tabir Surya Buat Bayi dan Anak Yang Direkomendasikan Dokter Sepsialis Kulit RSUD Tarakan

Sementara itu, Direktur Excecutive Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago mengungkapkan, rekonsiliasi paska pilpres sangat penting didorong agar konsolidasi pemerintahan bisa berjalan secara efektif. 

Chaniago juga mengungkapkan kedepan posisi ketua-ketua partai politik lebih berpengaruh ketimbang capres atau cawapres yang bukan pengambil kebijakan di partai. 

"Posisi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan lebih powerfull kembang Anies Baswedan yang merupakan capres 01, begitupula dengan cawapres 03 Mahfud MD, hal ini dikarenakan keduanya bukan orang partai atau veto player di partai sehingga positioning keduanya secara politik juga lemah," ungkap Chaniago.

Baca Juga: Edas, Napoli Bantai Sassulo 6 -1 Usai Ditangani Pelatih Baru

Selain itu, lanjut Chaniago, peluang  koalisi atau bergabungnya pasangan nomor urut 01 dan 03 dalam melawan 02 terbilang kecil mengingat banyak sekali hambatan diantara mereka untuk berada di satu kolam yang sama. 

"Posisi politik antara 01 dan 03 itu ibarat minyak dan air sehingga sulit untuk disatukan. Seperti misalnya PDIP dan PKS yang memiliki ideologi berbeda, ini hambatan syikologi kedua partai yang membuat keduanya sulit bersatu," ucap Chaniago. 

Sementara itu, analis politik/pegiat demokrasi Syaf Lessy mengungkapkan kontestasi elektoral 2024 berjalan begitu cepat dan dramatik. Hal ini sering kali diikuti oleh upaya rekonsiliasi nasional, terutama jika pemilihan tersebut menciptakan polarisasi yang begitu kuat atau ketegangan politik yang terjadi di akar rumput (grassroots).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X