Fakta Dilapangan Tentang Politik Uang, Ini Pandangan Kades Hingga Pengamat Politik

photo author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 16:40 WIB
Diskusi kamisan Pokja Banten, membahas tema politik uang (Topmedia.co.id/Istimewa)
Diskusi kamisan Pokja Banten, membahas tema politik uang (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA - Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten menggelar diskusi kamisan di Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Kamis, (4/1/2023). Tema yang diusung adalah "Pesta Demokrasi 2024, Politik Uang Gak Bahaya Tah?". 

Diskusi tersebut mengundang lima narasumber, yakni Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, Presidium KMSB, Uday Suhada, Pengamat Hukum Untirta, Nuryati Solapari, Pengamat Politik UIN SMH Banten, M. Zainor Ridho dan Sekjend Apdesi Banten, Rafik R Taufik. 

Dalam paparanyanDekan FISIP Untirta, Leo Agustino mengungkapkan, ada sejumlah implikasi yang perlu diperhatikan dalam pesta demokrasi. Di antaranya kata dia, soal keberadaan partai politik.

Baca Juga: Adukan Pelanggaran Pemilu 2024 Ke Tampung Pagi Gerakan Banten Nyata, Catat Cara Lapor Jika Ditemukan Kecurangan!

Menurutnya, partai politik tidak memerankan sebagai partai politik. 

Sebab mereka hadir ketika saat Pemilu, dan selepas itu menghilang. Hal itulah yang memberikan luka kepada pejuang-pejuang demokrasi yang ada di Indonesia. 

Di tempat yang sama, Presidium KMSB, Uday Suhada turut menyoroti soal fenomena politik uang saat Pemilu.

Baca Juga: Pelayanan Dokter Puskesmas Serang Kota Dikeluhkan, Seorang Pasien Anak Anak Diabaikan

Menurutnya, untuk menjadi terpilih tidaklah harus menggunakan uang, melainkan bisa dengan menempuh tahapan-tahapan yang ada. 

Ia menyarankan, agar masyarakat untuk menolak politik uang. Ia juga meminta untuk jangan memilih calon pemimpin yang memberikan politik uang. 

"Yang ideal jangan terima jangan pilih. Menciderai nilai-nilai demokrasi, karena itu racun," tegas Uday.

Baca Juga: Ketua Umum PSI Seharian di Banten, Kaesang Pangarep Optimis Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Serupa dengan Uday, Pengamat Hukum Untirta, Nuryati Solapari mengatakan, masyarakat perlu diajarkan untuk menolak politik uang. 

"Menolak politik uang dan orangnya. Jika diawali dengan curang dan culas bagaimana mau maju," katanya. 

Pengamat Politik UIN SMH Banten, M. Zainor Ridho turut mengungkapkan aktor-aktor yang bisa meminimalisir terjadinya politik uang saat Pemilu. Setidaknya ada tiga aktor yang bisa melakukan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X