Inilah Hasil Raker Relawan Gerakan Banten Nyata untuk Prabowo Gibran, Faisal Dudayep: Kita Akan Ringankan Beban Masyarakat

TOPMEDIA - Gabungan relawan Pasangan Capres Cawapres 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menamakan diri Gerakan Banten Nyata (GBN), telah selesai menyusun program kerja. 

Hasil Raker tersebur bakal langaung dilaksanakan, hingga menjelang hari Pemilihan Presiden (Pilpres 2024) pada 14 Februari 2024 mendatang. 

Koordinator Gerakan Banten Nyata (GBN) Faisal Dudayef mengatakan, sejumlah kegiatan nyata dipastikan yang bakal dirasakan langsung oleh masyarakat, telah disusun oleh gabungan relawan capres cawapres nomor urut dua itu.

Baca Juga: Kondisi Wisata di Anyer - Cinangka Dipastikan Aman, Ini Penjelasan PHRI Kabupaten Serang

Setidaknya, ada program kerja nyata yang bakal dilakukan oleh gabungan relawan GBN, seperti dibidang pendidikan dengan memperbaiki sekolah, madrasah hingga pondok pesantren (Ponpes). 

"Hasil Raker sudah kelihatan, pertama itu kalau dibidang pendidikan ya, perbaikan sekolah rusak, madrasah atau pesantren," ujar Faisal Dedayef, Ketua GBN, dikasi Raker yang menempati sebuah hotel di Kota Serang, Kamis (7/12/2023). 

Kemudian, lanjut Faisal, di bidang ekonomi kerakyatan, pihaknya akan menggelotorkan berupa bantuan wirausaha. Ketiga, ada program sanitasi dan terakhir pencegahan serta pengobatan stunting.

Baca Juga: Bupati Serang Perbaiki Rumah Tidak Layak Huni di Kramatwatu

Teknisnya, kata pria yang pernah aktif di HMI ini, selanjutnya bakal ada tim relawan yang datang ke pelosok desa maupun kecamatan, untuk melakukan penilaian objek mana yang akan diberi bantuan. 

"Adapun teknisnya di lapangan, tim-tim relawan akan mengidentifikasi tiap kecamatan atau desa, nanti disitu kalau sudah kelihatan ada yang layak (dibantu), Insha Allah kita siap membantu atau ikut serta meringankan beban masyarakat," terangnya. 

Pekerjaan Gerakan Banten Nyata atau GBN tidak bisa sendirian, namun harus dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Seperti, pembangunan sekolah atau ponpes rusak, membutuhkan banyak tenaga, sehingga harus bekerjasama dengan para santri serta warga sekitar.

Baca Juga: Sejarah Singkat Mbah Muqoyyim, Seorang Pendiri Buntet Pesantren Cirebon Tertua di Indonesia

"Pekerjaannya langsung gotong-royong bersama masyarakat dan dibantu relawan juga, relawan kita turun. Sementara ini fokus kegiatan kita di semua kabupaten kota di Banten, minus Tangerang Raya," tuturnya.***