BLT Tahun 2022 Dinilai Kecil, DPD RI: Pemerintah Jangan Setengah Hati Bantu UMKM

photo author
- Kamis, 17 Februari 2022 | 19:20 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin.(tangkapan layar instagram @dpdri)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin.(tangkapan layar instagram @dpdri)
 
TOP MEDIA.CO.ID - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta kepada Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian RI untuk tidak setengah hati dalam memberikan treatment fiskal kepada Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM). 
 
Hal itu melihat BLT UMKM 2022 yang didistribusikan kepada lebih dari 2,76 juta Usaha ultra mikro senilai Rp600 ribu per unit usaha pada Februari 2022 ini. 
 
BLT yang nilainya ratusan ribu tersebut dikhawatirkan tidak cukup untuk mengakselerasi produktifitas UMKM, terlebih untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2022.
 
 
"Kami menghargai dan mengapresiasi kinerja pemerintah yang mampu mengendalikan stabilitas ekonomi nasional akibat krisis pandemi. Meskipun secara mikro kita belum melihat peningkatan produktivitas usaha Mikro kecil (UMK) yang signifikan hingga akhir tahun lalu akibat rendahnya akses keuangan UMK yang bersumber dari dana PEN", ungkap Sultan melalui Instagram @dpdri, Kamis (17/02). 
 
Menurutnya, inisiatif memberikan insentif modal atau yang disebut dengan bantuan Sosial kepada kelompok usaha ultra mikro tidak akan memiliki dampak ekonomi yang berkelanjutan, kecuali hanya berguna dalam menindak daya beli masyarakat. 
 
"Sulit untuk tidak menyebut agenda Pemulihan ekonomi ini sebagai skenario fiskal yang disorientasi. Terobosan kebijakan yang menyebabkan UMK kita sulit produktif, berkembang dan bersaing", kritiknya.
 
 
Dalam upaya pemulihan ekonomi, lanjut Sultan, Usaha Mikro yang jumlah mencapai 60 an juta saat ini lebih membutuhkan insentif fiskal yang progresif dan ekosistem bisnis yang dinamis berbasis digital. 
 
Ekosistem UMK yang kolaboratif dan saling gotong-royong. 
 
"Dengan kata lain, Akses modal murah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) apalagi BLT yang nilainya ratusan ribu tidak cukup untuk mengakselerasi produktifitas UMK. Meskipun itu sangat berarti bagi masyarakat kecil untuk memenuhi kebutuhan harian. 
 
 
Untuk diketahui, Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 455 triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN pada 2022 yang salah Satu targetnya adalah penguatan ekonomi dengan alokasi anggaran Rp 178,3 triliun dari sebelumnya Rp 141,42 triliun. 
 
Meski demikian, BLT UMKM 2022 hanya didistribusikan kepada lebih dari 2,76 juta Usaha ultra mikro senilai Rp600 ribu per unit usaha pada Februari 2022 ini.***
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Kusuma Wijaya

Sumber: Instagram @dpdri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X