Dibawah 50 Persen, Kota Serang Tak Capai Target Vaksinasi Lansia

SERANG, TOPmedia - Sebanyak 39 Ribu lansia yang ada di Kota Serang, belum bisa dilakukan proses vaksinasi booster. Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin, tingkat kesadaran lansia di Kota Serang baru mencapai 47 persen.

"Sangat disayangkan sekali, Lansia Di Kota Serang ini tidak mencapai target. Sedangkan data lansia yang ada di Dinkes Kota Serang sebanyak 39 ribu," kata Ahmad Hasanuddin kepada awak media, Kamis(13/1/2022).

Ahmad Hasanudin juga menerangkan, bahwa proses pelaksanaan vaksinasi booster di Provinsi Banten ini baru 4 wilayah. Mulai dari Kabupaten Tanggerang, Kota Tanggerang, Tanggerang Selatan dan Kabupaten Serang.

Baca Juga: Inpesktorat Kota Serang Raih Penghargaan Kapabilitas Apip Level 3, Syafrudin : Ini Langkah Awal Pembangunan

"4 wilayah ini sudah bisa dilakukan vaksinasi booster. Namun, untuk proses vaksinasi booster di Kota Serang belum bisa dilakukan, karena kita tak capai target," kata Ahmad Hasanuddin.

Lanjut Ahmad Hasanudin, proses Vaksinasi Booster sendiri di Kota Serang untuk lansia berusia 60 tahun, baru mencapai 47 persen untuk dosis pertama.

"Dosis pertama yang diperuntukan untuk lansia umur 60 tahun ke atas ini baru mencapai 47 persen. Kalaupun, dosis kedua, dibawah 47 persen. Artinya, ini belum mencapai target," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa menargetkan vaksinasi untuk dosis pertama maupun kedua untuk lansia adalah 70 persen. Sedangkan Pemkot Serang belum mencapai target.

"Dinkes Kota Serang menargetkan sampai 60 persen. Tapi ini saya rasa kita belum maksimal. Hal itu melihat banyaknya yang belum sadar untuk vaksinasi bagi para lansia," katanya.

Diakhir wawancara, ia mengajak, kepada para lansia untuk lakukan proses vaksinasi. Karena penting untuk melindungi proses imunity. Ditambah lagi, kata dia, akan dilakukanya tahap lanjutan, yaitu vaksinasi booster.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Serang untuk segera lakukan proses vaksinasi,  agar kedepan kekuatan dalam hard imunity menjadi kuat. Sehingga kita juga bisa lakukan proses vaksinasi booster," tutupnya seraya mengakhiri wawancara.

Penulis: Feby Sahri Purnama