Tunggu Tepati Janji Kompensasi. Stop Pembuangan Sampah Tangsel Ke Kota Serang

photo author
- Kamis, 21 Oktober 2021 | 17:19 WIB
Aksi unjuk rasa masyarakat Cilowong ke Walikota Serang (Foto : Topmedia)
Aksi unjuk rasa masyarakat Cilowong ke Walikota Serang (Foto : Topmedia)

SERANG, TOPmedia - Kerjasama pembuangan sampah di TPSA Cilowong, antara Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), didemo ratusan masyarakat.

Hal itu dikarenakan, kompensasi yang dijanjikan oleh Pemkot Tangsel hingga kini belum terealisasikan oleh Pemkot Serang.

Ketua Koordinator Aksi, Masyarakat Cilowong, Edi Santoso mengatakan, bahwa semua tututan telah disampaikan semua kepada Walikota Serang, Syafrudin.

Yang paling penting kata dia, minta dana awal untuk pembina setiap RT yang ada di sekitar TPSA Cilowong sebesar Rp 100 juta, karena terdapat 21 RT.

"Inikan janji awal padahal. Sebelum mobil dump truck sampah milik Tangsel masuk, uang dana awal sudah diberikan kepada masyarakat. Tapi kenyataanya hingga kini belum diberikan," kata Edi kepada awak media, seusai unjuk rasa di kantor Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis(21/10/2021).

Edi juga menegaskan, jika kompensasi awal belum diterima oleh masyarakat Cilowong, dirinya bersama warga lainya akan mencegah masuk mobil dump truck Tangsel, untuk membuang sampah ke TPSA Cilowong.

"Pokonya kita minta sampai kesepakatan, dan kompensasi awal masyarakat telah dipenuhi. Barulah operasi mobil sampah dari Tangsel bisa masuk kembali," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum RT RW, Kelurahan Cilowong, Mastura (45) menambahkan, sudah mulai dari tadi malam, tidak ada mobil sampah dari Tangsel melintasi jalan raya Taktakan.

"Bayangkan saja, 40 truck seharian. Pagi malam, dengan Dump Truck berwarna putih kuning. Sudah kita stop, dan suruh pulang kembali," jelasnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Serang maupun Kota Serang, kata dia, sudah 26 tahun dan airnya sampahnya tidak seperti Tangsel yang berlendir hitam limbah.

"Kan jatuh ke jalan raya air sampahnya. Kalau mobil sampah dari Tangsel, ko seperti limbah pabriknya berwarna hitam. Bukan sampah biasa, dan baunya menyengat. Jalan-jalan menjadi bau. Ya kalau makan suka mual dan banyak lalat. Bahkan biasa olahraga pagi, kali ini tidak karena jalan menghitam dan bau," ujarnya.

Ditempat sama, Walikota Serang, Syafrudin mengakui, penyetopan truk sampah Tangsel disetejuinya, sampai kompensasi di bayarkan.

"Saya pribadi siap di stop dan akan tindak lanjuti ke Tangsel. Tapi ini sifatnya sementara, sampai persetujuan bersama warga di penuhi. Kompensasi terlambat karena melalui prosedur," ungkap Syafrudin dengan nada datar.

Diakhir wawancara, Syafrudin menegaskan, 10 poin tututan masyarakat Cilowong akan dibahas hari Senin esok pada pukul 13:00 Wib.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X