Komunikolog Politik Nasional: Jokowi 'Semau Gue' Sejak Awal Jadi Presiden!

photo author
- Rabu, 24 Januari 2024 | 17:07 WIB
Presiden Jokowi saat bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @bigalpha.id)
Presiden Jokowi saat bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @bigalpha.id)

TOPMEDIA - Sejak awal menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi) dianggap bertindak sesuka hatinya dalam menjalankan pemerintahan.

Sehingga tidak heran jika Jokowi menyatakan bahwa presiden boleh ikut kampanye dan memihak kepada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut mencerminkan bahwa Jokowi tidak paham UU.

Baca Juga: Sederetan Istilah Asing yang Disebut Gibran di Debat Cawapres! Apa Itu Greenflation?

"Di satu sisi Pak Jokowi ini minta kepala daerah ini untuk tidak boleh berpihak, tidak boleh memilih, atau kira-kira meminta agar kepala daerah itu netral. Tapi di satu sisi, dia bilang bahwasanya kalau saya itu boleh," Ungkap Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan yang dikutip oleh TOPmedia.co.id, Rabu (24/1/2024).

Pernyataan Jokowi itu kata Kang Tamil, semakin memperjelas bahwa Jokowi bertindak semaunya menjadi kepala pemerintahan dan kepala negara.

Baca Juga: Bijakmemilih.id: Platform Penting untuk Calon Pemilih Pada Pemilu 2024

"Dari awal juga memang sinyal-sinyal Pak Jokowi ini kita lihat, kira kira 'semau gue' gitu," terang Kang Tamil.

Menurut Kang Tamil, Jokowi lupa jika kepala daerah juga merupakan jabatan politik dan bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Akan tetapi, kepala daerah harus netral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).

Demikian pula juga berlaku untuk presiden yang disebut Jokowi sebagai jabatan politik.

Baca Juga: Program Susu Gratis: Prabowo akan Impor 1,5 Juta Sapi, Masyarakat Indonesia Khawatir Dilanda Wabah PMK

"Tapi kan di dalam UU jelas disebutkan apa, pejabat. Nah pejabat itu adalah pejabat PNS, dan pejabat politik. Ya tapi kalau memang secara etika itu mudah saja melanggar etika, ya kita nggak bisa berbuat apa-apa. Ya itu karakter ya, karakter orang," pungkas Kang Tamil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X