Baca Juga: Ratusan Atlet Ramaikan Bupati Serang Run 5-10 Kilometer di Carenang
Sampah hasil pengolahan mesin RDF, bisa dijual ke industri yang dalam proses produksinya menggunakan batu bara.
“Catatan saya sebagai kepala daerah, saya meminta pemerintah desa untuk mempunyai bank sampah. Sebab untuk logam dan kaca, tidak bisa masuk ke TPST Kibin ini. Intinya, pengolahan dan penyelesaian sampah harus dilakukan seluruh masyarakat, mulai dari desa, camat, dan pemda,” tegasnya.
Pembangunan dan pengadaan alat pengolah sampah terpadu ini tidak murah. Untuk TPST Kibin, Pemkab Serang mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,5 miliar. Hasilnya hanya mampu mengolah sampah rata-rata 40 ton perhari.
Baca Juga: Adem dan Gak Mudah Kusut, Ini Dia 5 Rekomendasi Gamis Terbaik dari Halima
Tatu menilai, perlu keterlibatan perusahaan swasta untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi.
Sebab dengan produksi sampah 1.200 ton per hari dari masyarakat, dibutuhkan sekira 60 mesin.
“Anggarannya bisa di atas satu triliun rupiah. Cukup berat jika mengandalkan APBD, karena banyak kebutuhan dasar masyarakat yang juga harus diselesaikan. Semoga ke depan, ada pihak swasta yang bergabung, dan membangun TPST berkapasitas besar,” tuturnya.***
Artikel Terkait
Adem dan Gak Mudah Kusut, Ini Dia 5 Rekomendasi Gamis Terbaik dari Halima
Koalisi Indonesia Maju di Banten Yakin Kemenangan Prabowo - Gibran Diatas 50 Persen
Ratusan Atlet Ramaikan Bupati Serang Run 5-10 Kilometer di Carenang
Akhir Tahun 2023, CSG Peduli Gelar Khitanan Massal di Tembong
Peringati HBN ke-75 Tahun, Sekda Nanang Ajak ASN Kobarkan Semangat Bela Negara
Bersama Santri Milenial Banten, Pimpinan Ponpes dan Majelis Taklim di Lebak Dukung Prabowo - Gibran Pada Pilpres 2024
Gandeng Kejari, Pemkab Serang Perkuat Pencegahan Korupsi di Sekolah