Alex Rins Didiagnosis Patah Pergelangan Tangan, Absen di Tes MotoGP Barcelona

TOPMEDIA – Alex Rins didiagnosis patah pergelangan tangan setelah Pembalap Spanyol terjatuh mengerikan di MotoGP Barcelona 2022. Rins akan absen dari tes Catalunya Senin dan diragukan untuk Grand Prix Jerman dalam dua minggu jelang balapan.

Setelah kecelakaan hebat yang diderita Alex Rins di Tikungan 1 MotoGP Grand Prix Catalan, Alex Rins menjalani tes di Rumah Sakit Universitari Dexeus di Barcelona.

Pemeriksaan awal Alex Rins menemukan fraktur pada tulang piramidal atau triquetral pergelangan tangan kirinya tanpa perpindahan.

Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Grand Prix Monster Energy Catalan 2022: Fabio Quartararo Menang

Pemindaian resonansi magnetik (MRI) lebih lanjut mengkonfirmasi tidak ada kerusakan ligamen yang berkelanjutan.

Pemeriksaan juga dilakukan pada pergelangan kaki kirinya setelah Alex Rins melaporkan rasa sakit; ini terbukti ada peradangan.

Alex Rins akan memulai program pemulihan yang akan mencakup pergelangan tangannya diimobilisasi, terapi icing dan elektromagnetik secara teratur, pengobatan anti-inflamasi, dan ia akan total istirahat.

Baca Juga: Jorge Martin Pecahkan Rekor Baru Top Speed Motor di MotoGP Italia 2022

Dilansir laman MotoGP, secara alami Alex Rins sekarang akan melewatkan Tes Catalan yang berlangsung di Montmel besok, Senin 6 Juni.

Alex Rins akan menjalani penilaian dan pemeriksaan lebih lanjut menjelang MotoGP Grand Prix berikutnya di Jerman dalam waktu dua minggu kedepan.

Xavier Mir Kepala Unit Operasi tangan dan bedah mikro (Icatma) Rumah Sakit Universitas Dexeus Catalan mengatakan, Alex Rins mengalami trauma pada pergelangan tangan kirinya, kami melakukan pemeriksaan klinik, radiologi, CT dan MRI yang mengkonfirmasi ke media.

Ilustrasi foto, Alex Rins (@denkmit)

Baca Juga: Francesco Bagnaia Juara MotoGP Italia, Tidak Melakukan Menjadi Kunci

Fraktur tubuh tulang piramidal karpus kiri Alex Rins retak, dengan edema tulang perifraktur yang retak signifikan. Kami percaya itu harus dirawat dengan imobilisasi kaku dan terapi elektromagnetik selama 10 hari, melakukan pemeriksaan lain setelah jangka waktu ini.”***