TOPMEDIA.CO.ID - Sebagai upaya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan tol, khususnya di Jembatan Utama BR 8 di KM 56,912, Jalan Tol Tangerang-Merak, melakukan pembangunan jembatan Ciujung.
Menurut informasi dari Astra Tol Tangerang Merak, sejak tanggal 11 Januari 2021, melalui proses tender menunjuk PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, melakukan proyek penambahan Lajur Ke 3 Segmen Cikande, di KM 56,700 sampai dengan KM 57,150.
Bahkan pembangunan inipun, hingga Serang Timur dan Penambahan Lajur ke 4 KM 56,700 sampai dengan KM 57,150.
Dikatakan, Kepala Departemen Manajemen Proyek dan Pemeliharaan jalan, Slamet Adriadi menjelaskan, bahwa dalam pengerjaan proyek inipun, terdapat pekerjaan kritis yang pelaksanaannya tidak bisa ditunda dan tidak boleh terhambat.
Yaitu, sambungnya, saat pelaksanaan pekerjaan perbaikan aspal di sekitar area jembatan BR 8 Ciujung dan pekerjaan pengecoran, dilakukan pada waktu-waktu yang seminim mungkin. Supaya tak mengganggu pengguna jalan.
Lanjut Slamet, pengguna jalan dapat menghindari atau melintas di area proyek saat pelaksanaan pekerjaan perbaikan aspal di sekitar area jembatan BR 8 Ciujung, dan pekerjaan pengecoran, yaitu pada window time, pukul 22.00 Wib sampai dengan 04.00 WIB.
Baca Juga: Polres Serang Kejar Target Vaksinasi, Kali Ini Giliran Kecamatan Kopo
"Partisipasi dan kontribusi pengguna jalan juga sangat penting untuk mendukung kelancaraan lalu lintas di area proyek jembatan Ciujung ini," kata Slamet melalui rilis dari Astra Tol Tangerang Merak, Rabu 16 Maret 2022.
Lanjut Slamet, dengan tetap mematuhi rambu-rambu di sekitar area pekerjaan, menggunakan lajur sesuai jenis kendaraan serta menghindari menyalip kendaraan di depan jika tidak dalam kondisi darurat.
"Pokonya, untuk pengguna jalan tetap hati hati, karena terdapat pengerjaan jalan di jembatan Ciujung," tuturnya.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Bagi Bagi Minyak Goreng Di Kecamatan Citangkil, Ibu Ibu Pada Senang
Diketahui, rekonstruksi Jembatan Ciujung Lajur 1 dan Lajur 2. Pelebaran jembatan Ciujung, dilakukan akibat dari kapasitas jalan yang sudah hampir tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas.
Sehingga tidak menyebabkan potensi terjadinya kemacetan. Sehingga hal ini menjadi salah satu upaya atau solusi pengelola jalan tol untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan***