TOPMEDIA - Penerapan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menuai kritikan dari berbagai pihak, terutama orang tua siswa.
Sistem ini dianggap tidak adil, lantaran bisa membuat anak dengan nilai tinggi tidak masuk ke sekolah yang diinginkan, karena kalah dengan anak yang alamatnya lebih dekat.
• Kenapa Sistem Zonasi Dibuat?
Sebenarnya, sistem zonasi awalnya dibuat sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan keadilan dengan mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan di sistem persekolahan.
Baca Juga: Yuk Intip Tempat Persembunyian Babi Hutan! Eksplorasi Keindahan Perut Bumi di Gua Mahakarya Madura
Adanya ketimpangan antara sekolah yang dianggap sebagai sekolah unggul atau favorit dengan sekolah yang dianggap tidak unggul, membuat sistem zonasi digarap sebagai solusi untuk menghilangkan anggapan itu.
• Tuai Kontra
Namun, sistem ini menuai banyak kontra karena memiliki banyak permasalahan.
Salah satu permasalahan utama dari sistem ini adalah jumlah sekolah yang tidak merata di seluruh daerah.
Oleh karena itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sampai meminta Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk tidak menyamaratakan sistem zonasi di setiap daerah.
Baca Juga: 5 Spot Foto Prewedding Makin Berkesan Bareng Pasangan! Mulai dari Gunung, Bukit, Danau Hingga Candi
Nggak hanya PGRI, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo juga mengomentari dan mengusulkan pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali penerapan sistem zonasi.
Ia menilai penerapan zonasi tidak berpengaruh pada peningkatan kualifikasi dan kualitas pendidikan dan justru menimbulkan persoalan yang banyak dan kompleks.
• Timbulkan Kecurangan