nasional

Soal Nego Tarif Trump, Airlangga Bongkar Ada Perusahaan Asal Purwakarta Mau Investasi Rp33,7 Triliun di AS

Senin, 28 April 2025 | 21:25 WIB

TOPMEDIA.CO.ID - Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengungkap terdapat perusahaan asal Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) yang akan berinvestasi di Amerika Serikat (AS).

Airlangga menuturkan, hal itu terkait upaya negosiasi RI ke AS terhadap tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump yang sebelumnya memberikan nilai 32 persen untuk Indonesia.

Terkini, Menko Perekonomian RI itu mengungkap perusahaan yang ingin berinvestasi di AS itu yakni Indorama, perusahaan asal Purwakarta yang akan melakukan proyek amonia biru di Louisiana, AS.

Baca Juga: Dibangun Dengan APBD Senilai Rp 1 MIliar, Rumah Kemasan Milik Disperindag Koperasi dan UMKM Pandeglang Terbengkalai

Hal itu diklaim Airlangga telah menambah investasi yang didorong RI untuk menjadi salah satu tawaran negosiasi pada kebijakan tarif impor tinggi dari AS.

Airlangga memastikan, Indorama akan menambah investasi sebesar 2 miliar dolar atau sekitar Rp33,7 triliun.

"Kami sampaikan juga dari perusahaan Indorama untuk investasi 2 miliar dolar, di Louisiana untuk proyek blue amonia," tegas Airlangga saat konferensi pers di Istana Presiden, Jakarta, pada Senin, 28 April 2025.

Kemudian, Airlangga menjelaskan, Indorama merupakan perusahaan multi produk yang memulai usahanya di Purwakarta dan telah berekspansi di berbagai negara, termasuk AS.

"Indorama perusahaan multi produk, mulai dari Purwakarta ekspansi ke berbagai negara termasuk AS," terang Airlangga.

Baca Juga: Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan, Wagub Banten A Dimyati  Minta Masyarakat Terima Warga BInaan yang Sudah Bebas

"Mereka (Indorama) di AS punya pabrik polypet, botol untuk minuman softdrink," sambungnya.

Terkait proyek amonia biru di AS yang akan dibesut Indorama, Airlangga menyebut perusahaan itu telah masuk dalam proses front end engineering design (FEED).

"Ini menjadi persiapan awal pembangunan pabrik Indorama," tutur Airlangga.

"Mereka akan bangun di Louisiana. Sekarang itu sudah masuk proses front end engineering design," tandasnya

Tags

Terkini