muslim

Khutbah Jumat : Renungan Sabar

Jumat, 20 Januari 2023 | 17:49 WIB
Ilustrasi yang sedang merenung sabar (Pexels)

Tetapi keimanan kita kepada Allah membuat kita rela melakukannya, dan tanpa sadar kesabaran telah hadir dalam diri kita.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Kedermawanan, Begini Isi Khutbah Jumat Versi NU

Begitupun sebaliknya, dengan puasa manusia dididik untuk mampu bersabar ketika apa yang dikehendaki dan diinginkannya tidak terwujud. Ketika lapar meremas perut; ketika haus mengganggu kerongkongan, dan ketika nafsu membangkitkan gairah, kita disuruh bertahan. Menghindar dari segala keinginan dan hasrat. Dan lagi, kesabaran, tanpa kita sadari telah hadir dalam diri kita. 

Artinya, puasa dapat meningkatkan kesabaran kita, dan menyadarkan kita akan potensi sabar yang kita miliki. Bahkan, menurut Imam Mujahid, kata “ash-shabr” dalam surah al-Baqarah: 153 adalah puasa. Ia mengatakan, “ash-shabru hunâsh shaum” (sabar di sini adalah puasa). Sayyid Abdul Aziz al-Darani menulis dalam kitabnya:

وقال مجاهد: الصبر هنا الصوم. فمعناه استعينوا بالصوم والصلاة علي نيل ما ترجون ودفع ما تخافون 

Baca Juga: Khutbah Jumat Tentang Akhlak dalam Bermedia Sosial Versi NU, Lengkap Ayat Quran dan Hadist

“Imam Mujahid berkata: ‘ash-shabr’ di sini adalah puasa. Maka maknanya adalah, ‘minta pertolonganlah kalian dengan puasa dan shalat agar kalian dapat memperoleh apa yang kalian harapkan dan terhindar dari apa yang kalian takuti.” (Sayyid Abdul Aziz al-Darani, Thahârah al-Qulûb wa al-Khudlû’ li ‘Allâm al-Ghuyûb, 2003, h. 150) 

Di satu sisi kita harus sabar melakukan sesuatu yang tidak kita senangi dan menahan diri dari sesuatu yang kita hasrati. 

Di sisi lain, puasa dapat mengantarkan diri kita untuk mendapatkan apa yang kita harapkan dan menghindarkan dari apa yang kita takuti.***

Halaman:

Tags

Terkini