muslim

Khutbah Jumat : Renungan Sabar

Jumat, 20 Januari 2023 | 17:49 WIB
Ilustrasi yang sedang merenung sabar (Pexels)

TOPMEDIA - Meningkatkan sabar adalah keutamaan bagi umat muslim, maka itu marilah kita renungkan pada khutbah Jumat kali ini. 

Dimana dikutip pada Web @nu.co.id, Jumat 20 Januari 2023, pada khutbah Jumat dalam melatih sabar adalah dengan berpuasa. 

Apalagi dijelaskan pada khutbah Jumat, berpuasa adalah salah satu cara melatih diri untuk menjaga jarak dengan kebutuhan kita.

Baca Juga: Siapkan Multiprogram, Begini Cara Bupati Serang Atasi PHK Besar Besaran

Misalnya, sebagai manusia kita sangat membutuhkan makanan dan minuman, tapi selama berpuasa kita diminta untuk mengambil jarak sekian waktu dari kebutuhan tersebut. 

Artinya, ada sabar yang harus kita hidupkan di diri kita, dan berpuasa, jika direnungkan dengan jernih, dapat meningkatkan sabar dalam diri kita. 

Dalam kitab Thahârah al-Qulûb wa al-Khudlû’ li ‘Allâm al-Ghuyûb, Sayyid Abdul Aziz al-Darani mengutip ayat Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 153):

Baca Juga: Rekomendasikan 5 Wisata Jakarta Yang Legend Dan Sangat Populer Wajib Kalian Kunjungi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ 

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” 

Dengan ayat tersebut, Sayyid Abdul Aziz al-Darani hendak mengajarkan manusia untuk meminta pertolongan kepada Allah agar dimudahkan dalam mendapatkan keberuntungan akhirat dan selamat dari kesusahannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Makna Pelebur Dosa Bulan Syaban dan Ramadhan

Permintaan pertolongan (isti’ânah), menurut Sayyid Abdul Aziz al-Darani, harus bersandar pada kesabaran dan pengendalian diri. Ia mengatakan: “bish shabri ‘alâ mâ tukrihûn wa habs nufûsikum ‘ammâ tasytahûn” (dengan bersabar atas sesuatu yang kalian tidak sukai dan menahan diri kalian dari sesuatu yang kalian syahwati/hasrati) (Sayyid Abdul Aziz al-Darani, Thahârah al-Qulûb wa al-Khudlû’ li ‘Allâm al-Ghuyûb, Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 2003, h. 150) 

Dengan puasa manusia dilatih untuk mampu melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Jika kita bicara tentang puasa, menahan lapar dan haus dari mulai fajar menyingsing hingga matahari tenggelam, tentu berat. 

Halaman:

Tags

Terkini