TOPMEDIA – Jemaah haji Indonesia yang dilaporkan positif Covid-19 ketika dilakukan tes PCR saat tiba di Tanah Air. Ada 13 orang dari lebih 11 ribu Jemaah dinyatakan positif.
Ketika tiba di Indonesia, tidak semua embarkasi juga melakukan tes antigen terhadap seluruh jemaah haji.
Meski demikian, sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan bahwa agar jemaah yang sudah sampai ke Indonesia dapat mengontrol kesehatan masing-masing.
Baca Juga: Perbedaan Masa Tunggu Haji Indonesia dan Malaysia
Dilansir dari lama resmi website Kemenag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan, memang tidak ada karantina. Selama 21 hari mereka tetap dapat mamantau perkembangan kesehatan.
“Sampai saat ini kita belum mengeluarkan kebijakan untuk tes kepada seluruh Jemaah.”
Baca Juga: Ratusan Haji Kota Cilegon Balik Dari Mekkah, Ketua Dewan Beranggapan Dikelilingi Malaikat
“Sebagaimana skenario dulu bahwa tes mungkin dilakukan bagi jemaah yang kedapatan sakit atau mendapatkan gejala-gejala yang memiliki indikasi sama dengan Covid-19,” kata Hilman Latief.
Hilman melihat pola interaksi jemaah Indonesia selama di Arab Saudi juga menjadi bagian dari partisipasi mereka dalam menjaga kesehatan.
Jemaah haji Indonesia berkumpul hanya dengan sesama dari Indonesia, jarang berkumpul secara langsung dengan komunitas lain di Saudi.
Baca Juga: Musim Haji, Ini Jumlaah Jemaah Haji di Banten Pada Tahun 2022
Saat naik bus maupun beribadah, mereka juga bergerak bersama kelompoknya. Selama di hotel juga relatif membatasi diri untuk berinteraksi dengan yang lain.
“Ini yang mungkin, meski tidak kita desainkan bubble system, tapi seperti bubble system. Yang jelas, dari situlah kehati-hatian tetapi perlu kita tetap tegakkan.
Hilman juga melihat bahwa negara lain yang mengirimkan jemaah haji juga menerapkan sistem dan protokol kesehatan yang sama. “Jadi, insya Allah, ikhtiar ini bisa membatasi orang yang kena Covid-19,” harapnya.
Baca Juga: Bersama Pj Gubernur Banten, Bupati Serang Lepas Ratusan Jamaah Calon Haji