TOPMEDIA.CO.ID - Indonesia adalah negara yang memiliki potensi digital tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu mengacu pada berbagai survei, bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia saat ini sekitar 70 miliar dolar AS, pada tahun 2025 146 miliar dollar AS dan pada 2030 bisa mencapai 216 miliar dolar AS.
Disamping itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Pemerintah Indonesia mencatat, ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor informasi dan komunikasi selama dua tahun terakhir. Pada 2021, sektor informasi dan komunikasi tumbuh positif berturut-turut yaitu 8,72%, 6,87%, dan 5,51%.
Menurut Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar, sayangnya potensi digital yang sedemikian besar tidak akan bisa dimanfaatkan tanpa adanya konektivitas. Inklusivitas tersebut pun bukan hanya diartikan secara spasial untuk kalangan tertentu, melainkan juga merujuk pada seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti orang tua dan anak-anak.
Baca Juga: Jaringan Internet Sering Lelet, Warga Mancak Minta Pemkab Serang Fasilitasi Akses Internet
"Lintasarta sebagai perusahaan Information and Comunication Technology (ICT) yang telah 34 tahun berkiprah dalam di Indonesia. Didirikan sejak April 1988, Lintasarta telah menjadi bagian dari dinamika bisnis di Indonesia dengan menghadirkan layanan komunikasi data, informasi bisnis, internet, hingga solusi industri yang andal hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Nusantara," papar Arya, Selasa 29/03/2022.
Disisi lain, Pemerintah Indonesia dalam Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group dalam Presidensi G20, yakni pemerataan akses digital, literasi digital, dan arus data lintas batas negara yang aman. Presidensi G20 Indonesia juga diharapkan bisa menjadi momentum untuk mengembangkan transformasi digital inklusif yang berdaya dan berkelanjutan.
Menurut Arya, hal itu diharapkan juga dapat melahirkan warisan untuk tata kelola ekonomi digital di Indonesia, dan membuat kepala negara dari anggota G20 tertarik untuk menjadikan Indonesia target investasi mereka. Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara.
Percepatan transformasi digital dijelaskan Arya, juga mempengaruhi pola belanja masyarakat. Tak hanya berdampak pada perubahan perilaku berbelanja masyarakat yang semakin dekat dengan e-commerce, akselerasi transformasi digital juga mendorong masyarakat untuk berbelanja produk-produk yang berhubungan dengan dunia digital dan teknologi informasi, termasuk juga yang dilakukan oleh berbagai korporasi.
"Hal ini yang mendorong belanja produk dan layanan penunjang teknologi semakin tinggi, seperti kebutuhan baik dari sisi infrastruktur dan solusi Industri seperti Cloud, Data Center, Security, Smart City, EKYC, TPCM, dan lainnya. Hal ini yang menjadikan motivasi bagi perusahaan teknologi seperti Lintasarta untuk dapat memberikan dan menyediakan solusi-solusi akan kebutuhan tersebut," ujar Arya.
Melalui berbagai produk dan layanan mulai dari Connectivity, Data Communication, Internet Services, Lintasarta Data Center, Cloudeka, IT Security, Lintasarta Collaboration, Lintasarta Profesional Services,Brand Management, Diigital Solution, Owlexa, dan Skota untuk mendukung Smart City, keandalan Lintasarta dalam mendukung transformasi digital sudah tidak diragukan lagi.
Baca Juga: Jembatan Bogeg Dinamai Aria Wangsakara, Ini Tanggapan Akademisi Mufti Ali
Sehingga pada akhirnya, kata Arya, hal ini tentu akan sangat mendukung Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara menjadi daya tarik investasi.
Saat ini, Lintasarta melayani lebih dari 2.400 pelanggan korporasi dengan lebih dari 35.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, managed security & collaboration, data center dan Disaster Recovery Centre (DRC), cloud computing, managed services, e-health, Third Party Administrator (TPA), dan solusi total komunikasi data.***