milenial

Canva, Platform Desain Berawal dari Buku Tahunan Siswa Kini Jadi Aplikasi Desain Paling Populer di Dunia

Jumat, 15 November 2024 | 15:00 WIB
CEO Canva, Melanie Perkins (TOPmedia.co.id / Istimewa)

Tak hanya itu, dia juga dibantu oleh Cliff dan Adams yang mempunyai misi yang melakukan kebaikan sebanyak mungkin terhadap orang lain.

Baca Juga: Berikut 3 Cara Membuat Twibbon Sendiri, Bisa lewat Canva dan PicsArt

Soal ide platform Canva ini sudah dirancang oleh Melanie ketika belajar mengenai Psikologi dan bisnis di Universitas Australia Barat.

Fusions Books menjadi salah satu perusahaan yang menjadi bahan uji coba oleh sang CEO bersama Cliff untuk mempelajari lebih dalam mengenai masalah – masalah yang dialami berbagai siswa saat medsain buku tahunan.

Meskipun beragam masalah kerap muncul namun kemudian perlahan pun bisa dituntaskan dengan membuat Fusion Books semakin dikenal dan semakin sederhana untuk digunakan para siswa.

Perjalanan Canva Menuju Kesuksesan

Pada tahun 2013, Canva meluncur pertama kali di pasar platform desain dunia dengan diikuti oleh 50 ribu pengguna.

Kemudian, pada tahun 2015, Canva meluncurkan Canva for Work (sekarang Canva Pro) yang diikuti 50 pengguna dan mampu menghasilkan 50 juta desain yang nilai asetnya mencapai 165 juta dolar atau sekitar Rp2,6 triliun.

Berbagai inovasi fitur baru mulai diluncurkan Canva pada tahun 2017, seperti animasi, desain printing, hingga peluncuran 100 bahasa.

Baca Juga: Audrey Davis Akui Sebagai Pemeran Wanita Dalam Video Syur, Netizen Cari Sosoknya di Platform X

Pada tahun 2018, Canva menjadi Unicorn atau perusahaan rintisan dengan nilai aset lebih dari 1 miliar dolar atau Rp15,9 miliar, dengan putaran investasi sebesar 40 juta dolar atau sekitar Rp636 miliar.

Hingga pada tahun 2024 Canva terus mengembangkan bisnisnya. Salah satunya dengan mengakuisisi Zeetings yang dapat dipakai pengguna untuk melakukan presentasi.

Berkat keberhasilannya mendirikan Canva, kini Melanie memiliki kekayaan bersih yang mencapai 4,4 miliar dolar atau sekitar Rp70 triliun versi Majalah Forbes per tanggal 14 November 2024.***

Halaman:

Tags

Terkini