Jika benar Bahlil akan menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.
Maka langkah ini bisa menjadi bagian dari strategi politik yang lebih besar menjelang Pemilu 2024.
Tanggapan Publik
Reaksi publik terhadap kejadian ini beragam. Beberapa melihatnya sebagai candaan biasa di antara para pejabat.
Sementara yang lain melihatnya sebagai simbol dari perubahan kekuatan politik di Indonesia.
Media sosial pun ramai dengan berbagai komentar dan analisis mengenai momen tersebut.
Momen Bahlil mengambil kursi Kapolri mungkin hanya sebuah candaan.
Namun dalam dunia politik, setiap tindakan dan ucapan memiliki makna yang lebih dalam.
Apakah ini pertanda dari perubahan besar di Partai Golkar dan peta politik Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.
Yang pasti, Bahlil Lahadalia kini berada di pusat perhatian, dan langkah-langkahnya akan terus diawasi oleh publik dan media.***