milenial

Peran Mahasiswa dalam Demokrasi, Pokja Wartawan Harian Cilegon Gelar Diskusi Publik Jelang Kongres

Jumat, 9 Agustus 2024 | 18:42 WIB
Poto bersama usai Diskusi Publik yang digelar oleh Pokja Wartawan Harian Cilegon (TOPMedia.co.id / Firasat Nikmatullah)

TOPMEDIA.CO.ID - Dalam rangkaian acara Kongres ke-V, Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Cilegon menggelar diskusi publik bertema “Peran Mahasiswa dalam Demokrasi”.

Acara ini dihadiri oleh puluhan aktivis mahasiswa Cilegon dan menghadirkan narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon, serta pengamat politik.

Ketua Pokja Wartawan Harian Cilegon, M. Iqbal Multatuli menyampaikan, diskusi publik ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi.

Selain itu, M. Iqbal Multatuli juga yang menekankan bahwa pentingnya partisipasi aktif mahasiswa dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia.

Peran Mahasiswa dalam Demokrasi

Dalam diskusi ini, narasumber dari KPU Kota Cilegon, Agung Kurniansyah, menjelaskan tentang mekanisme pemilu dan bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif sebagai pemilih yang cerdas.

"Mahasiswa memiliki peran strategis dalam menentukan masa depan bangsa," ujar Komisioner KPU Kota Cilegon, Agung Kurniansyah di Aula Setda Kota Cilegon, Jumat (9/8/2024).

"Partisipasi aktif mereka dalam pemilu sangat penting untuk memastikan terpilihnya pemimpin yang berkualitas,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Cilegon, Eneng Nurbaeti, menyoroti pentingnya pengawasan dalam proses pemilu.

“Mahasiswa dapat berperan sebagai pengawas pemilu untuk memastikan proses berjalan dengan jujur dan adil. Pengawasan yang ketat akan mencegah terjadinya kecurangan dan pelanggaran,” kata Komisioner Bawaslu Kota Cilegon, Eneng Nurbaeti. 

Pandangan Pengamat Politik

Pengamat politik, Edi M. Abduh, memberikan pandangannya tentang peran mahasiswa dalam demokrasi.

Menurutnya, mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang kritis dan konstruktif.

"Mahasiswa harus berani menyuarakan aspirasi dan kritik mereka terhadap kebijakan pemerintah. Namun, kritik tersebut harus disampaikan secara konstruktif dan berdasarkan data yang valid,” jelas Edi M. Abduh.

Halaman:

Tags

Terkini