TOPMEDIA - Siapa sangka, dulu 7 negara ini teracatat sebagai negara kaya dengan prestasi yang luar biasa dan luas wilayah yang besar. Namun kini negara tersebut menjadi negara miskin, bahkan di antaranya luas wilayanya menciut.
Dikutip CNBCIndonesia, berikut ketujuh negara yang saat mengalami jatuh miskin sebagai berikut;
1. Zimbabwe
Sejak tahun 2000, Zimbabwe telah beralih dari negara yang paling kaya menjadi termiskin hingga butuh bantuan. Zimbabwe mengalami bencana ekonomi mulai dari ekstrim hiperinflasi hingga resesi yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat.
Sebelumnya pada 1980, Zimbabwe adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan memiliki industri pertanian handal.
Situasi memburuk pada 1990an hingga pada 2000 presiden saat itu Mugabe memutuskan merebut tanah pertanian milik ras lain. Kebijakan ini berdampak buruk karena lahan tak diolah dengan baik hingga produksi terus anjlok.
Baca Juga: TOP 4 Jalan Menuju Kekayaan, Gimana Perjalanan Orang Bisa Kaya? Entrepreneur Paling Rekomended
2. Nauru
Pada 1970an Nauru adalah negara kaya yang menarik keuntungan dari cadangan fosfat. Barang tambang ini adalah komponen kunci industri pupuk, yang sangat membantu perekonomian negara tersebut. Pemerintah dan masyarakat Nauru sempat merasakan hidup mewah.
Nauru sebetulnya sudah mempertimbangkan alternatif lain saat cadangan fosfat makin sedikit. Pemerintah menginvestasikan sejumlah dana dengan harapan memperoleh sumber pemasukan baru.
Sayangnya dana tidak dikelola dengan baik, hingga Nauru jatuh dalam jeratan utang. Kondisi ini diikuti bangkrutnya sistem perbankan dan telekomunikasi yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Diceritakan Rasulullah, Kisah Pria Sedekah Salah Sasaran Ke Pencuri, Pelacur Hingga Orang Kaya
3. Venezuela
Negara ini dulunya memang tidak termasuk miskin atau sangat perlu bantuan. Sayangnya Venezuela sangat bergantung pada cadangan minyak bumi hingga 90 persen pendapatan negaranya bergantung pada industri barang tambang tersebut.
Akibatnya, Venezuela merasakan dampak buruk saat harga minyak bumi jatuh pada 2014. Negara ini mengalami hiperinflasi sehingga masyarakat tak mampu memenuhi kebutuhannya. Akibatnya terjadi keributan di dalam negeri, yang makin parah akibat Amerika tidak mau merestrukturisasi utang Venezuela.