SERANG, TOPmedia - Aktivis dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Komintas Soedirman 30 (KMS'30) berunjukrasa di depan DPRD Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (14/10/2021).
Mereka mendesak Dewan untuk memperketat pengawasan terhadap alokasi APBD 2022. Berdasarkan pantauan di lapangan. Aksi demonstrasi dimulai sekira pukul 13.45 WIB, sejumlah aktivis memberikan orasi dikawal pihak kepolisian.
Misbah sebagai kordinator aksi mengatakan ada sembilan tuntutan Mahasiswa, perketat pengawasan alokasi APBD 2022. Tuntaskan target penurunan kemiskinan, pengangguran, berikan akses yang sesuai pada masyarakat. Wujudkan transparansi APBD 2022, masifkan SDM di Banten, lengkapi sarana dan prasarana masyarakat di Banten. Realisasikan kesehatan gratis bagi masyarakat Banten. Mudahkan akses pelayanan publik untuk masyarakat Banten dan tolak tindakan represifitas dan intimidasi pada masyarakat. Untuk mewujudkan itu semua, segera tingkatkan fungsi DPRD Banten untuk mengawasi pengalokasian anggaran APBD 2022 agar tidak disalah gunakan, ujarnya.
"Kami khawatir (anggaran) APBD disalahgunakan. Bukanya untuk mesejahterakan masyarakat Banten sesuai dengan visi dan misi yang dijanjikan Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika)," kata Misbah.
Sejumlah mahasiswa yang ikut aksi juga menilai sektor pertumbuhan ekonomi Banten mengalami penurunan. Hal itu disebabkan berbagai permasalahan seperti korupsi, tingginya angka kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial yang tajam.(Den)