SERANG, TOPmedia – Ratusan Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Rektorat kampus UIN SMH Banten, untuk menuntut penurunan uang kuliah tunggal (UKT) bagi seluruh mahasiswa tanpa terkecuali.
Humas Aliansi, Zamsanie mengatakan kebijakan Rektorat yang tertuang dalam SK nomor 154 tahun 2021 tentang keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dirasa masih terlalu memberatkan mahasiswa ditengah perekonomian yang mencekik saat pandemi covid 19.
"Mahasiswa merasakan bahwa Sk yang dikeluarkan oleh rektor kemarin itu adalah keputusan sepihak tanpa adanya pendapat dari mahasiswa sendiri dan tergolong masih memberatkan mahasiswa," katanya kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Dalam aksi ini mahasiswa menuntut untuk mencabut SK Rektor nomor 154 tahun 2021 serta menggratiskan UKT sebesar 50% atau penurunan grade satu tingkat.
"Dikarenakan sudah ada Sk Rektor yang tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa maka tuntutan kita termasuk itu cabut SK Rektor, lalu gratis kan UKT sebesar 50% atau turunkan grade satu tingkat tanpa ada syarat apapun, sudah ini harga mati tak bisa ditawar lagi," imbuhnya.
Zamsanie melanjutkan, pihaknya juga menuntut untuk memberikan subsidi kuota agar selama kegiatan perkuliahan daring ini berjalan dan agar tidak memberatkan orang tua.
"Kita juga yang harus beli setiap minggunya, hal ini harus menyeluruh dan semua mahasiswa mendapatkannya jangan kek tahun kemarin ada subsidi kuota namun kuantitasnya tidak banyak, masih banyak yang tidak mendapatkannya," ungkapnya.
Disisi lain sebagai bentuk perlawanan, samhung Zamsanie, mahasiswa pun melakukan aksi mogok makan sampai pihak Rektorat mengkabulkan tuntutannya.
"Iyah, ini adalah bentuk perlawanan kita bahwa keringanan UKT ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, kita akan berhenti aksi mogok makan ini sampai pihak Rektorat sadar dan mengkabulkan tuntutan kita," tandasnya.(Adi/Red)