Hari Sumpah Pemuda, Sejumlah Mahasiswa Tuntut Benahi Pendidikan di Banten

photo author
- Rabu, 28 Oktober 2020 | 16:55 WIB
Peringati Hari Sumpah Pemudah sejumlah organisasi kemahasiswaan gelar aksi di Jalan Sudirman Lampu Merah Ciceri, Kota Serang, Rabu (28/10/2020). (Foto:Adi)
Peringati Hari Sumpah Pemudah sejumlah organisasi kemahasiswaan gelar aksi di Jalan Sudirman Lampu Merah Ciceri, Kota Serang, Rabu (28/10/2020). (Foto:Adi)

SERANG, TOPmedia - Hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2020, sejumlah organisasi kemahasiswaan gelar aksi menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berbenah dan laksanakan pendidikan sesuai amanah UUD 1945.

Demonstrasi itu diikuti oleh Keluarga Mahasiswa Lebak Perwakilan (Kumala PW) Serang, Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut), Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC), Himpuanan Mahasiswa Serang (Hamas) dan Front Mahasiswa Islam (FMI).

Ketua Kumala PW Serang, Misbahudin mengatakan Pemrov Banten belum serius soal pendidikan, bagaimana pemuda punya keahlian jika mengatasi pendidikan tidak fokus.

"Kalau kita kaji persoalan pendidikan tentu masih belum serius, bagaimana pemuda mau mempunyai keahlian, pendidikan saja tidak serius dan tidak difokuskan," katanya kepada wartawan di sela - sela aksi di Jalan Sudirman Lampu Merah Ciceri, Kota Serang, Rabu (28/10/2020).

Padahal, sambung Misbah, Pemprov Banten mempunyai kewenangan tentang kebijakan daerah, namun sayangnya, kata dia, Pemprov banten melanggar amanat pembukaan UUD 1945.

"Sayangnya Pemprov Banten menggalar amanat pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, karena jika kita perhatikan janji politik yang disampaikan meningkatkan akses dan pemerataan  pendidikan yang berkualitas, tapi faktanya terbengkalai dan tidak diperhatikan terutama fasilitas dan akses internet yang terbatas contohnya Kabupaten Lebak," imbuhnya.

Misbah melanjutkan, bagaimana pemuda mau memajukan daerah dan negaranya jika kualitas pendidikan tidak diperhatikan, maka Pemprov Banten harus berbenah.

"Bagaimana mereka mau memajukan daerah dan negara jika kualitas pendidikan tidak diperhatikan," ungkapnya.

Jika hal ini dibiarkan, dikatakan Misbah, kedepan akan membuat sumber daya manusia menjadi lemah dan pemuda tidak mampu bersaing, sehingga akan membuka tingkat pengganguran."Jika pendidikan tidak diperioritaskan 

hawatir akan membuat sumber daya manusia lemah dan tidak mampu besaing secara keahlian yang dimiliki oleh kaum muda, sehingga membuka ruang tingkat pengangguran," ujarnya.

Pihaknya juga meminta Pemprov Banten untuk membuat wadah pelatihan yang berkaitan dengan keahlian para pemuda agar kedepan bisa menunjang kebutuhan sehingga pengangguran tidak terjadi di Banten.

"Harusnya Pemrov Banten membuat wadah pelatihan - pelatihan tentang keahlian yang lebih menunjang kepada kebutuhan kaum muda," tandasnya.(Adi/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X