TOPmedia - Rancangan Undang Undang (RUU) Permusikan masih menjadi polemik bagi sebagian besar pelaku musik. Bahkan menurut para musisi, RUU Permusikan hanya menghambat atau membatasi kreativitas mereka dalam berkarya.
Keberadaan draft RUU Permusikan nyatanya membuat banyak musisi ketar-ketir. Hal inilah yang membuat para musisi akhirnya mengambil sikap tegas dengan menolak RUU Permusikan.
Danilla Riyadi, Billy ‘Polka Wars’ hingga Lafa Pratomo mengritisi secara tegas adanya draft RUU Permusikan tersebut. Mereka sadar, apabila tujuan RUU Permusikan adalah untuk mensejahterahkan para musisi, ada hal lain yang bisa dilakukan, bukan dengan membuat Undang Undang yang justru membuat mereka resah.
Lantas, apa permintaan para musisi?
“Pajak profesi ada, tapi BPJS enggak ada jadi gimana? Kalau rajin bayar pajak, diakui profesi sebagai seniman, harusnya ke BPJS bisa dong,” ungkap Danilla Riyadi saat dijumpai di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (4/2/2019).
Lafa Pratomo juga menambahkan agar para musisi mendapat fasilitas. Lafa terutama menyoroti musisi-musisi jalanan yang kurang diperhatikan.
“Semua lapisan musisi harus difasilitasi. Musisi jalanan dimana-mana ditolak,” sahut Lafa.
Hal senada juga dikatakan oleh Billy 'Polka Wars' yang menyoroti mengenai infrastruktur untuk para musisi. Apabila berkiblat dari negara-negara maju, Indonesia jelas kalah.
”Bila berkiblat Korea dan Amerika, yang dibangun blueprint industri musiknya bukan karyanya, tapi infrakstruktur mendistribusikan sebuah karya jadi bahan promosi yang jelas bagi musisinya sendiri,” pungkas Billy.
Berita ini telah tayang di Okezone.com, dengan judul: Tolak RUU Permusikan, Musisi Tanah Air Tuntut Kesejahteraan