Transformasi digital tidak hanya berdampak pada SDM, namun juga pada operasional perusahaan. Dengan adopsi otomatisasi, banyak tugas manual yang memakan waktu dan biaya dapat diminimalkan atau dihapuskan.
Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML) telah diterapkan dalam berbagai aspek operasional, mulai dari produksi, logistik, hingga analisis data.
Baca Juga: Demokrasi Kita: Sekedar Prosedur atau Substansi?
Salah satu contoh sukses adalah penerapan Internet of Things (IoT) dalam manajemen rantai pasokan. Melalui IoT, perusahaan dapat menjalankan sistem manajemen persediaan secara real-time, mengurangi risiko stok habis atau overstock, dan mengurangi kesalahan manusia.
Berdasarkan data dari McKinsey (2021), perusahaan yang menerapkan IoT dalam operasionalnya dapat menghemat biaya hingga 25% melalui peningkatan efisiensi dan pengurangan pemborosan.
Dalam manajemen keuangan, penerapan teknologi digital memungkinkan akses data secara real-time untuk menganalisis kondisi keuangan secara lebih mendalam, mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Baca Juga: Demokrasi Kita: Sekedar Prosedur atau Substansi?
Big Data serta analitika memainkan peran penting dalam memprediksi tren keuangan, membantu dalam proyeksi pendapatan, dan mengelola risiko serta aset perusahaan dengan lebih efisien.
Sementara itu, dalam manajemen hubungan pelanggan (CRM), transformasi digital memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap kebutuhan pelanggan melalui analisis data perilaku mereka.
Hal ini memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan kepada pelanggan, menggunakan platform CRM untuk melacak interaksi, dan memanfaatkan otomatisasi dalam pemasaran serta penjualan.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Integrasi yang baik dari teknologi CRM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan pendapatan perusahaan melalui retensi dan akuisisi yang lebih efektif.***