Penulis: Siti Rahmawati (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Demokrasi, sebuah kata yang seringkali kita dengar dan ucapkan. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna mendalam di baliknya? Apakah demokrasi yang kita nikmati saat ini sudah seutuhnya merepresentasikan aspirasi rakyat? Atau sebatas formalitas belaka, sebuah prosedur yang harus dijalankan?
Demokrasi Prosedural vs. Demokrasi Substansial
Secara sederhana, demokrasi prosedural menekankan pada mekanisme dan prosedur yang harus dijalankan dalam sebuah sistem politik.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Pemilihan umum yang bebas dan adil, pemisahan kekuasaan, serta perlindungan hak asasi manusia adalah contoh dari demokrasi prosedural. Sementara itu, demokrasi substansial lebih fokus pada hasil dan dampak dari sistem politik tersebut terhadap kehidupan masyarakat.
Apakah kebijakan-kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat? Apakah kesenjangan sosial semakin melebar? Apakah keadilan benar-benar ditegakkan?
Dilema Demokrasi di Indonesia
Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam membangun demokrasi. Reformasi 1998 menjadi tonggak sejarah penting dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang demokratis.
Baca Juga: Nasionalisme Indonesia: Evolusi dan Tantangan
Namun, kita masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa indikator demokrasi prosedural memang telah terpenuhi, namun dalam praktiknya, masih banyak celah yang perlu diperbaiki.
Kualitas Representasi: Apakah anggota legislatif benar-benar mewakili aspirasi rakyat? Atau mereka lebih mengejar kepentingan kelompok tertentu?
Partisipasi Masyarakat: Seberapa aktif masyarakat terlibat dalam proses pengambilan keputusan? Apakah saluran partisipasi sudah terbuka lebar?
Baca Juga: Keadilan di Era Digital: Mengapa Kasus Harus Viral Dulu untuk Ditindak?