Penulis: Bela Fitria Putri (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Sebagai negara dengan sistem pemerintahan yang berbasis pada rakyat, memiliki keunikan dan tantangan tersendiri.
Sejak Reformasi 1998, Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dalam hal kebebasan politik, partisipasi publik, dan perlindungan hak asasi manusia.
Pemilihan umum yang rutin dan langsung, kebebasan pers, serta adanya berbagai organisasi masyarakat sipil menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia berkembang secara positif. Namun, ada beberapa tantangan yang tetap ada.
Baca Juga: Isu Hukum di Indonesia dari Sudut Pandang dan Persepektif Pancasila
Pertama, meskipun sistem demokrasi memungkinkan pluralisme dan kebebasan, polarisasi politik terkadang mengarah pada ketegangan sosial yang cukup tajam, terutama pada saat pemilu.
Kedua, meskipun kebebasan berpendapat dihormati, ada kritik terhadap perlindungan terhadap oposisi politik, dengan beberapa pihak merasa bahwa kebebasan tersebut masih dibatasi oleh pengaruh kekuatan politik tertentu.
Selain itu, masalah korupsi dan ketidaksetaraan ekonomi masih menjadi isu yang menghambat kemajuan demokrasi yang lebih inklusif.
Baca Juga: Pilkada Lewat DPRD, Apa Bisa Lahirkan Pemimpin Sesuai Kehendak Rakyat?
Sistem partai politik yang didominasi oleh sejumlah elite juga sering dikritik karena mengarah pada politik uang dan pengaruh yang kuat dari pihak tertentu dalam proses pengambilan keputusan.
Secara keseluruhan, demokrasi Indonesia terus berkembang dan memberi peluang bagi perbaikan, namun masih membutuhkan reformasi yang lebih dalam di sektor-sektor tertentu untuk memastikan bahwa demokrasi tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi juga benar-benar menguntungkan semua lapisan masyarakat.***