Bayangkan, setiap malam ia harus tidur dengan bayangan kematian orang-orang terdekatnya.
Dalam jangka panjang, trauma semacam ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental yang serius, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Baca Juga: Darurat Sikap Patriotisme dan Nasionalisme Pelajar: Upaya Mempertahankan untuk Generasi Milenial
Apa yang dilakukan negara untuk melindungi anak-anak seperti ini? Sistem perlindungan anak di Indonesia harus lebih kuat dan responsif dalam menangani korban kejahatan berat.
Anak ini memerlukan pendampingan psikologis yang intensif, pendidikan yang terjamin, dan lingkungan yang aman untuk memulai kembali hidupnya. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa ada aja korban seperti ini akhirnya terabaikan oleh sistem yang lemah.
Untuk pelaku, hukuman berat tentu harus dijatuhkan. Banyak yang akan menyerukan hukuman mati, terutama karena ini adalah pembunuhan berencana yang begitu keji.
Baca Juga: Mengenai Pencemaran Nama Baik
Tapi pertanyaan pentingnya adalah, apakah hukuman mati benar-benar memberikan keadilan? Bagi sebagian orang, hukuman mati adalah cara untuk memberikan efek jera dan keadilan setimpal bagi keluarga korban.
Namun, bagi yang lain, hukuman mati adalah solusi instan yang tidak menyelesaikan akar masalah, yaitu mengapa seseorang bisa berubah menjadi begitu kejam.
Pendekatan hukum yang lebih manusiawi mungkin adalah hukuman seumur hidup dengan kerja keras yang tidak hanya membuat pelaku menyesali perbuatannya tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Pembunuhan dan Pelecehan terhadap di Palembang dan Pariaman
Bayangkan pelaku diharuskan bekerja untuk mendanai pemulihan korban atau keluarga korban yang ditinggalkan. Itu bisa menjadi langkah maju yang lebih bermakna daripada sekadar mengakhiri hidupnya.
Kasus ini adalah cerminan betapa pentingnya kita memperkuat pendidikan moral, mengembangkan empati, dan mencegah kekerasan sejak dini. Jika pelaku adalah orang yang dekat dengan keluarga korban, seperti yang sering terjadi dalam kasus semacam ini, maka kita harus bertanya: bagaimana nilai-nilai kemanusiaan bisa begitu mudah hilang?
Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar kita. Banyak tragedi seperti ini terjadi karena masalah pribadi yang tidak pernah terlihat oleh orang lain. Dengan perhatian lebih, mungkin kita bisa mencegah tragedi berikutnya sebelum terjadi.
Baca Juga: Hilangnya Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara