TOPMEDIA - Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinwil) Provinsi Banten Asep Rahmatullah mendesak Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Direktur PT. Agro Bisnis Mandiri (BUMD) perhatikan kondisi ketahanan pangan.
Tentu saja perhatian harus disertai dengan melakukan langkah-langkah kongkrit membangun bisnisnya dalam konteks pemberdayaan dan ketahanan pangan yang dapat dirasakan oleh masyarakat Banten.
"pehatian juga harus tanpa terpengaruh dinamika internal terkait pergantian komisaris utama yang saat ini kabarnya akan diganti," ujar pria yang akrab disapa AR.
Dikatakan Asep, persoalan pergantian Komisaris telah diatur dalam Permendagri 37/2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Dewan Komisaris, dan Anggota Dewan Direksi Badan Usaha Milik Daerah.
Pj Gubernur harus juga memikirkan pergantian komisaris tersebut, tentu dengan kriteria, orang yang dipilih adalah visioner dan mampu bekerjasama dengan struktur yang sudah ada.
"Karena gerak langkah BUMD di Banten ini memiliki pengaruh signifikan terhadap salah satu upaya membangun ketahan pangan di Banten," ujar Asep.
Baca Juga: Rektor Untirta Angkat Bicara Terkait Penundaan Pelantikan Kepsek dan Pengawas oleh Pj Gubernur
Dikatakan Asep, bahwa Isu ketahanan pangan semakin mencuat dalam prediksi krisis global di tahun mendatang, hal ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
Apalagi sampai dibiarkan tidak memiliki perencanaan terhadap upaya menjaga ketahanan pangan. Saat ini, negara-negara di Eropa telah memasuki krisis pangan dan energi dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya.
Untuk sekedar diketahui bahwa dalam konteks Indonesia, menurut Rachmi Widiriani, Badan Pangan Nasional (Bapanas) cadangan beras di perum Bulog pada Oktober hanya sebesar 673.613 ton, lebih kecil dibandingkan Oktober pada tahun lalu, sebesar 1,25 juta ton.
Adapun ketersediaan kedelai lebih memprihatinkan, oleh karenanya Pemerintah berencana mengimpor 300 ribu ton kedelai.
Menurut Asep Rahmatullah, sudah saatnya Pj Gubernur, OPD terkait dan PT. ABM merespon masalah ketahanan pangan dengan serius, karena ketersediaan beras di Banten masih surplus dinamis, sampai dengan Desember tahun ini hanya memilki persediaan beras sebesar15,429 ton.