TOPMEDIA.CO.ID - PT PLN (Persero) UID UP3 Banten Utara bersama Pemerintah Kota Cilegon mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kompor gas LPG ke kompor induksi (kompor listrik).
Manager PLN UP3 Banten Utara Aep Saepudin mengatakan, kegiatan sosialisasi electrifying lifestyle Kota Cilegon merupakan program yang mulai digalakkan tahun ini oleh Presiden Joko Widodo.
"Jadi hari ini kami mengadakan sosialisasi terkait dengan kompor induksi, ini merupakan bagian dari transisi energi dari LPG ke listrik sesuai dengan arahan pak Presiden," kata Aep di Hotel Royale Kratakatau, Senin 5 September 2022.
Baca Juga: Puskesmas di Cilegon Raih Juara Berprestasi Tingkat Banten
Disampaikan, Aep, PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi karena kompor induksi sudah terbukti aman, mudah digunakan, dan efisien. Sementara dari segi efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat memberikan efisiensi sekitar 20 sampai 30 persen.
"sosialisasi ini masyarakat mulai sadar dengan menggunakan kompor induksi terutama lebih hemat, lebih aman, lebih tepat karena bisa diwaktu. Efesiensi 20 sampai 30 persen dibandingkan dengan kompor gas, dengan kebutuhan listrik sebesar 300 kWh dan 1000 kWh," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mendukung dengan adanya penggunaan kompor induksi ini agar dapat menghemat biaya dan memudahkan masyarakat Cilegon.
Baca Juga: Kisah Panjang Pj Gubernur Banten Memberikan Sertifikat Halal kepada UMKM di Banten
"Kompor induksi ini akan menghemat biaya atau cost sebanyak kurang lebih 20 persen. Jadi mindset kita yang kemarin harus bisa bergeser untuk saat ini bahwa untuk menghindari justru hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, kenyamanan cocok kita pilih kompor listrik," tuturnya.
Selain itu, Direktur Pusat Inkubator Wirausaha & Klinik UMKM (PIWKU) Laura Irawati mengungkapkan, pihaknya terbantu dengan adanya penggunaan kompor induksi ini karena lebih ekomomis.
"Penggunaan listriknya relatif kecil, kalau dikomperasi dengan gas LPG yang makin naik harganya, lebih ekonomis dan murah. Harga kompornya sekitar 180 ribu. Semoga dengan ini umkm yang terimbas kenaikan bbm bisa terbantu dengan bantuan subsidi dari PLN," ungkapnya.***