ekonomi

Mengenal Negara Qatar Tuan Rumah Piala 2022, Negara Kecil Penguasa Gas Alam cair

Jumat, 26 Agustus 2022 | 16:27 WIB
Monumen Hitung Mundur Piala Dunia 2022 di Qatar (foto: bolasport.com)

TOPMEDIA - Negara kecil di bagian Timur Tengah itu bernama Qatar, jumlah penduduknya kurang dari tiga juta jiwa. Qatar telah menjadi negara yang penting bagi Eropa untuk menggantikan impor energi dari Rusia.

Bersama Australia, negara kecil di Timur Tengah ini adalah pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia dan berpotensi menjadi sekutu komersial bagi negara-negara Uni Eropa, yang hampir 40% kebutuhan gasnya didapat dari Rusia.

Ketergantungan energi Eropa terhadap Rusia bukan menjadi masalah besar sampai Kremlin memutuskan untuk menyerang Ukraina pada bulan Februari lalu, yang membuat hubungan komersial kedua pihak di ambang kehancuran.

Baca Juga: Tuan Rumah Piala Dunia Qatar Dikabarkan Tercoreng Karena Ini

Baca Juga: Lionel Messi dan Ronaldo Masuk Daftar Pemain Top Dunia yang Akan Pensiun Usai Piala Dunia 2022 di Qatar

Eropa telah memulai kesepakatan jangka panjang untuk meningkatkan impor gas dari negara lain, tetapi langkah ini bukan solusi yang cukup untuk mengimbangi potensi kerugian jika menghentikan impor gas Rusia.

Ambil kasus Jerman, di mana 55% gas yang dikonsumsinya berasal dari Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, baru-baru ini menyerukan langkah-langkah yang belum pernah ditempuh sebelumnya untuk mengurangi ketergantungan serta melawan apa yang dia lihat sebagai "pemerasan energi oleh Kremlin."

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sepak Bola Lengkap Semua Group Piala Dunia 2022 di Qatar

Jerman belum bisa menerima kapal LNG dari negara lain karena perlu membangun fasilitas untuk memprosesnya, sebuah rencana yang mungkin memakan waktu tiga hingga lima tahun, menurut perhitungan pemerintah.

Terlepas dari kesulitan logistik dan mengingat keadaan yang mendesak, Habeck mengatakan: "Kita harus mencoba langkah yang tidak praktis."

Jerman mengambil kebijakan untuk menggunakan terminal LNG terapung, yang mampu menerima produk gas dari tempat-tempat yang jauh seperti AS atau Qatar.

Beginilah cara Qatar memasuki meja perundingan dengan posisi yang baik saat perang Ukraina berlangsung, tepat pada saat Qatar telah melakukan investasi secara signifikan untuk meningkatkan produksi dan infrastruktur gas.

Rencana ekspansi
Qatar punya rencana untuk meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 60% pada tahun 2027 sebelum perang dimulai. Peluang jangka menengah untuk memasok LNG ke Eropa "akan menjadi keuntungan, baik secara ekonomi jika kesepakatan tercapai dengan harga saat ini, dan secara politik," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB