TOPMEDIA.CO.ID - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Provinsi Banten hingga November 2025 berada pada level 2,56 persen (year-on-year) atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,72 persen.
Asisten Direktur Bank Indonesia Provinsi Banten, M. Lukman Hakim, menjelaskan bahwa capaian tersebut menunjukkan kondisi harga di Banten masih relatif terkendali meskipun sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
“Kalau kita lihat inflasi di Banten sampai bulan November 2025 itu angkanya 2,56 persen secara year-on-year dan 2,05 persen secara year-to-date. Dibandingkan nasional yang 2,72 persen, inflasi Banten masih lebih baik,” ujar Lukman saat kegiatan Economic Outlook, di salah satu Hotel Kota Serang, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: OJK Banten Konsen Pada Literasi Keuangan Digital, Materi Economic Outlook 2026
Menurut Lukman, peningkatan inflasi terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas utama seperti bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, serta emas perhiasan.
Sementara itu, inflasi tertahan oleh turunnya harga beberapa bahan kebutuhan seperti daging ayam ras, telur ayam, kopi bubuk, jengkol, dan petai.
“Pemicu inflasi tahun ini ada pada emas perhiasan, cabai merah, telur ayam, ikan kembung, dan bawang merah. Untuk emas perhiasan, kenaikan harganya dipengaruhi kondisi global karena investor mencari instrumen yang memberikan imbal hasil lebih tinggi,” jelas Lukman.
Baca Juga: Ibukota Banten Diklaim Bebas Banjir, Walikota Serang Pantau Langsung Ditengah Malam
Dari lima kabupaten/kota yang menjadi sampel perhitungan inflasi, tercatat Kabupaten Lebak menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Banten, mencapai 2,93 persen, disusul Pandeglang sebesar 2,90 persen.
Sementara Kota Serang mencatat inflasi 2,78 persen, Cilegon 2,47 persen, dan Kota Tangerang 2,34 persen.
Lukman menjelaskan, inflasi yang lebih tinggi di Lebak dan Pandeglang terjadi karena keduanya merupakan daerah penghasil komoditas pertanian dan pangan utama.
Baca Juga: Mahasiswa STIKes Salsabila Serang Raih Juara 2 Duta Genre Banten 2025
“Biasanya inflasi lebih tinggi di kabupaten yang sektor primernya dominan, seperti pertanian, perikanan, atau peternakan. Daerah penghasil cabai atau beras misalnya, akan lebih terdampak saat harga berfluktuasi,” katanya.
Menjelang akhir 2025, BI Banten mengingatkan adanya potensi tekanan inflasi yang berasal dari peningkatan permintaan masyarakat pada momen Natal, Tahun Baru, dan libur sekolah.