ekonomi

Google Salah Tampilkan Kurs Dollar ke Rupiah Jadi Rp8.170, Terungkap Penyebab dan Bahayanya

Senin, 3 Februari 2025 | 12:45 WIB
Nilai Kurs Rupiah (TOPmedia.co.id / Istimewa)

“Level nilai tukar USD/IDR Rp8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” ujar Denny kepada awak media, Sabtu, 1 Februari 2025.

Baca Juga: Usai Resmi Dilarang oleh Pemerintah, Pengecer Wajib Jadi Pangkalan Gas Elpiji 3kg Begini Cara dan Syaratnya!

Kurs Rupiah di Pasar Keuangan

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar keuangan pada Jumat, 31 Januari 2025, tercatat melemah 49 poin (0,30 persen) ke level Rp16.305 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.257 per dolar AS.

Data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan tren pelemahan, dengan kurs rupiah turun ke Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.259 per dolar AS.

Bahaya Kesalahan Menampilkan Kurs

Menanggapi kesalahan tampilan kurs ini, Dr. Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, memberikan analisanya.

Ia menjelaskan bahwa angka "09" dalam timestamp Google menunjukkan waktu terakhir pembaruan kurs, bukan tahun 2009 seperti yang dispekulasikan beberapa pihak.

"Angka 09 di timestamp sebenarnya menunjukkan waktu terakhir Google meng-update kurs tersebut, bukan tahun 2009," kata Pratama dalam keterangannya, Sabtu 1 Februari 2025.

Pratama juga menjabarkan beberapa kemungkinan penyebab tampilan kurs 1 USD senilai Rp8.170 di Google Search.

Baca Juga: Jadi Polemik, Ini Penyebab Gas Elpiji 3kg Langka di Kota Serang Hingga Berdampak ke Seluruh Kalangan Masyarakat

Menurutnya, hal ini bisa terjadi akibat gangguan teknis atau bug dalam sistem pengambilan data Google.

"Google mengandalkan algoritma tertentu untuk menarik informasi dari berbagai sumber eksternal, termasuk lembaga keuangan dan penyedia data ekonomi. Jika terjadi kesalahan dalam proses ini, maka data yang ditampilkan bisa tidak akurat," ujarnya.

Selain itu, kesalahan input data juga dapat menjadi penyebab lain. Sistem berbasis data rentan terhadap human error, seperti kesalahan ketik atau kelalaian dalam pembaruan informasi.

Baca Juga: Usai Resmi Dilarang oleh Pemerintah, Pengecer Wajib Jadi Pangkalan Gas Elpiji 3kg Begini Cara dan Syaratnya!

Halaman:

Tags

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB