TOPMEDIA - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, secara umum harga sudah makin terkendali khususnya 20 bahan pokok. Pemerintah Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan pihak terkait selalu menjalin komunikasi untuk koordinasi dan sinergi dalam pengendalian inflasi.
Hal itu diungkap Al Muktabar usai meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) Provinsi Banten pada Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024 secara daring dari Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (1/4/2024). GPM digelar serentak pada 38 Provinsi di 514 Kabupaten/Kota.
“Secara nasional hari ini serentak diadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sekaligus pengendalian inflasi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
“Kalau kita lihat secara umum, bahwa harga sudah makin terkendali khususnya 20 bahan pokok termasuk di dalamnya beras. Begitu juga di Provinsi Banten kita melakukan Gerakan Pangan Murah komoditi-komoditi yang mamacu inflasi. Kita lihat harga-harga cukup terkendali dengan baik,” tambah Al Muktabar.
Baca Juga: Diskusi Strategis, Komunitas Pengusaha Penggiling Padi dan Distributor Beras Banten Bersatu Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Dikatakan, pemerintah tidak hanya menekan harga agar rendah, tetapi lebih pada keseimbangan antara produsen dengan konsumen. Jika harga terlalu tinggi, konsumen keberatan. Sementara kalau harga terlalu rendah, produsen tidak masuk hitung-hitungan biaya produksinya.
“Jadi kita selalu menjaga keseimbangan itu,” ungkap Al Muktabar.
Masih menurut Al Muktabar, Provinsi Banten memiliki kemandirian beberapa komoditas pangan selain mendapatkan pasokan dari daerah lain. Salah satu yang menjadi andalan adalah beras. Provinsi Banten delapan besar nasional produsen beras atau lumbung beras nasional.
“Di beberapa titik kita sudah panen. Mungkin puncaknya atau panen raya di bulan April,” ucapnya.
Baca Juga: Banten Sibuk, Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Stok Pangan bulan Ramadhan, Kenapa?
“Ketahanan pangan harus benar-benar dijaga bersama,” tegas Al Muktabar.
Dijelaskan menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, pemerintah telah antisipasi persediaan atau stok daging sapi segar, daging sapi beku, hingga daging kerbau beku untuk antisipasi permintaan yang meningkat. Hal sama juga pada persediaan telur ayam ras.
Al Muktabar mengaku dirinya terus menjalin komunikasi untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan Bupati/Wali Kota dan pihak terkait dalam menjaga produksi dan pasokan barang untuk pengendalian inflasi. Ditegaskan, Pemprov Banten memiliki instrumen yang cukup dalam pengendalian inflasi.
Al Muktabar juga memastikan distribusi pangan pada Musim Mudik Lebaran 2024 tetap lancar. Pasokan dan ketersediaan barang tetap aman. Pasalnya angkutan barang untuk distribusi pangan termasuk yang dikecualikan dalam transportasi alias menjadi prioritas.
Baca Juga: Langsung Diserbu Emak - Emak, Satgas Pangan Gelar Operasi Pasar Beras Murah di Kabupaten Serang
“Pola distribusi Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Insya Allah aman. Untuk distribusi, di lapangan kita terus berkomunikasi dan saling memberikan informasi. Jadi untuk kesiapan kita Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, Insya Allah bisa kita kendalikan,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengatakan memasuki hari ke 21 Bulan Ramadan, harga-harga cenderung turun.
“Terutama di pasar-pasar Pulau Jawa dan Sumatera. Beras dan telur cenderung turun,” ucapnya.
“Kita tetap waspada karena minggu-minggu ini permintaan akan meningkat karena memasuki Lebaran. Juga setelah Lebaran, karena musim libur,” tambah Mendag. (*)
Artikel Terkait
Stabilkan Harga Beras, Satgas Pangan Polres Serang Gelar Operasi Pasar
Ikut Rakor Ketersediaan Pangan di Jakarta, Ini Omongan Pj Gubernur Banten
Jaga Stabilitas Harga, DKPP Kabupaten Serang Gelar Gerakan Pangan Murah
Lewat Apel Pagi, Pemerintah Kota Serang Jaga Kestabilan Harga Pangan?