TOPMEDIA.CO.ID - Setelah DPP PKS telah resmikan menolak kenaikan BBM Bersubsidi yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Pusat (PEMPUS), kali ini Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon terstruktur menolak dengan tegas kenaikan BBM Bersubsidi.
Pasalnya, kata Ketua DPD PKS Kota Cilegon, Amal Irfanuddin bahwa dengan sikap tegas DPD PKS Kota Cilegon menolak atas kenaikan BBM Bersubsidi. Hal ini kata Amal bahwa kenaikan BBM Bersubsidi ini untuk kepentingan masyarakat Cilegon. Khususnya pada warga yang terdampak.
"Kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM Bersubsidi mendapatkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan hingga kalangan mahasiswa. Oleh sebab itu, kami menegaskan DPD PKS Kota Cilegon menolak atas kenaikan BBM Bersubsidi,"tegas Amal kepada wartawan,Jumat 9 September 2022.
Baca Juga: Bolos Sekolah, 24 Pelajar Diamankan Satpol PP Kota Cilegon
Selain itu kata Amal menuturkan bahwa PKS sangat pahan dan mengerti kesulitan rakyat Cilegon. Sehingga dari situ DPD PKS Kota Cilegon menyatakan keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat Kota Cilegon.
"Kami paham bahwa dengan terjadi kenaikan akan mengalami kesulitan bagi masyarakat kami di Kota Cilegon.Sehingga dari situ juga kami kan di lahirkan dari masyarakat oleh sebab itu kami bersama rakyat menolak keras kenaikan harga BBM,"kata Amal.
Amal juga menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa DPD PKS Kota Cilegon itu menolak keras atas kebijakan kenaikan BBM tersebut. Pertama, kata Amal dengan terjadi kenaikan harga BBM akan jelas jelas sangat memberatkan masyarakat saat ini.
Baca Juga: Video Musik Lagu Sang Dewi, Dinyanyikan Lyodra Semakin Populer dan Trending
"Alasan kami pertama menolak keras kenaikan BBM ini atas dasar ini telah memberatkan masyarakat. Dengan meliat pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon belum kembali pulih paska pandemi Covid 19 menyerang di Kota Cilegon,"jelasnya.
"Dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat yang berprofesi sebagai Ojeg Online, sopir angkot, pedagang keliling hingga buruh dan tani dan nelayan sangat terada sekali,"imbuh Amal
Amal juga menegaskan, dengan menaikan harga BBM pada saat kondisi masyarakat tengah terjepit dan belum bangkit dari terpaan pandemi atau Covid 19 meruoaka kebijakan yang tidak manusiawi dan tidak pro kepada rakyat.
Baca Juga: Bandingkan SBY dan Jokowi, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat : Saya Greget Kenaikan BBM
"Rakyat belum bangkit dari Pandemi atau Covid 19 tetapi ini di hajar oleu naiknya harga BBM,"jelas Amal.
Kenaikan harga BBM inibpasti akan berdampak pada kenaikan harta bahan pokok sandant dan papan. Karena dirinya sangat yakin bahwa ini akaj terjadi.