TOPMEDIA - Posisi Ketua Umum Golkar sangat strategis menjelang Pilkada Serentak 2024. Sehingga pengunduran diri Airlangga sangat mengejutkan banyak pihak.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai, bahwa pengunduran diri Airlangga bisa jadi ada hubungannya dengan penentuan para kader Golkar yang dicalonkan di Pilkada 2024.
“Menurut saya ada 2 Faktor, pertama, turbulensi menajam saat jelang Munaslub. Kedua, faktor Eksternal, biasanya terkait kekuasaan yang tak bisa jauh daro Golkar,” paparnya, dalam sebuah siaran TV.
Dikatakan Hanta, kemungkinan Munaslub Partai Golkar akan dipercepat dari jadwal seharusnya pada bulan Desember yang akan datang.
“Nah bisa kita lihat nanti pada pelaksanaan Munaslub, jika dilaksanakan pada Bulan Desember, berarti itu nanti ada pengaruhnya pak Prabowo, tapi jika Munaslub dilaksanakan sebelum itu, maka besar kemungkinan Munaslub ada pengaruhnya dari Jokowi,” tuturnya.
Nurdin Halim, Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengaku sangat terkejut karena selama ini hubungan internal baik-baik saja dan sedang fokus memenangkan Pilkada di beberapa daerah.
“Bahkan kemenangan di Pilkada kita targetkan 60 persen, sehingga pengunduran diri yang sangat pribadi dari Pak Airlangga, tentu saja ini konstalasi terpengaruh”, jelasnya.
Kemudian, kata Nurdin, secara kapasitas sebagai ketua Umum, Airlangga itu sangat dekat dengan petinggi-petinggi partai lainnya termasuk pak Jokowi.
Bahkan sebuah fakta, pada Pilpres kemarin, Partai Golkar memiliki peranan sangat besar dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
“Hampir setiap saat saya selalu berkoordinasi, dan kamii tidak pernah membahas sedikitpun pengunduran diri diri beliau, yang tahu paling alasannya saat ini saya kira hanya istrinya,” ujar Nurdin.
Sebagian besar, kader-kader Golkar juga kaget dan mengejutkan. Namun dari sedikit informasi yang diterima, kader bisa memahami semua terkait keputusan Pribadi Airlangga dari Ketum Golkar.***