sosial-politik

Pentingnya Memilih Caleg, Presiden dan Wakil Presiden Sesuai Hati Nurani, Ngeri Jika Direnungi!

Kamis, 25 Januari 2024 | 21:21 WIB
Ilustrasi sebuah Murah ajakan untuk tidak memilih karena politik uang (Foto: (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

TOPMEDIA - Pemilihan Umum atau Pemilu pada Tahun 2024 tinggal menghitung hari, yakni akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 secara serentak.

Pada Pemilu 2024 serentak ini, masyarakat di seluruh Tanah Air akan menentukan pilihan untuk memilihi calon anggota DPR, DPRD, presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Tentu saja partisipasi masyarakat akan menentukan siapa keterwakilan mereka yang akan menduduki kursi parlemen di gedung rakyat atau dikenal dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD untuk tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Sementara masyarakat dalam waktu bersamaan juga akan memilih anggota DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Pelantikan Serentak 5,7 Jiwa Petugas KPPS Pada Pemilu 2024 Mendapat Rekor Muri, Begini Seragam KPSS

Beragam pertunjukkan dipertontonkan oleh para calon legislatif, calon presiden dan wakil presiden, baik di layar kaca televisi, radio, maupun media massa dan media sosial.

Tentu saja masyarakat harus benar-benar peka dan memilihi sesuai pilihan hati nurani, tidak dalam tekanan, ketrpaksaaan apalagi memilihi karena diberikan iming-iming uang atau disebut money politik.

Hati nurani memainkan peran yang sangat diperlukan dalam memberikan agen kesadaran akan tugas moral mereka dan memfasilitasi refleksi moral.

Dalam sebuah artikel tulisan akademisi Henkky Christian Siregar, Henkky, Christian Siregar, berbicara mengenai hati nurani atau suara hati, saya percaya bahwa itu adalah salah satu wujud suara Tuhan atau media bagi Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita manusia ciptaan-Nya.

Baca Juga: Ahyeon Siap Comeback ke Babymonster, Siap Debut 1 April 2024

"Hati nurani mampu membuka pikiran kita untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah, dan akan selalu menuntun kita untuk melakukan perbuatan yang benar," tulisnya dalam websites binus.ac.id yang dilansir TOPmedia.

Dijelaskan Henkky, bahwa dasar untuk melihat mana yang benar dan salah menurutnya berasal dari Tuhan sendiri dan ketika kita hendak melakukan sesuatu, maka Tuhan akan mengetuk pintu hati kita melalui suara hati tersebut.

"Sehingga saya sebagai umat beragama menyadari bahwa relasi dengan Tuhan bukan hanya satu arah melainkan dua arah. Saya berdoa dan mengucap syukur pada Tuhan dan Tuhan akan memberikan balasan dalam bentuk keajaiban maupun suara hati," tutupnya.

Dikatakan, tidak ada standar apakah hati nurani seseorang bisa dikatakan berfungsi dengan baik atau tidak. Semua orang memiliki hati nurani dan hal tersebut merupakan bawaan sejak lahir, hanya saja beberapa orang memilih untuk menutup diri dari hati nuraninya sendiri dengan alasan – alasan tertentu.***

Tags

Terkini