TOPMEDIA.CO.ID - Menjelang Harlah Kota Cilegon yang ke 23 tahun, ini pesan Ustadz Alwiyan pimpinan Pesantren Al Khairiyah Citangkil kepada masyarakat Kota Cilegon, agar kembali menjadikan ideologi heroisme atau ideologi kepahlawanan dalam rangka membangun Kota Cilegon yang adil dan makmur.
Diketahui, Dengan ditetapkannya dan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahu 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kota Madya Depok dan Kotamadya Cilegon, Cilegon berubah status dari semula kota admibistratif kemudian menjadi kota madya.
Dalam silaturrahmi dengan salah satu keluarga besar KH Wasyid dan cucu Brigjen KH Syam'un, yakni Ustadz Alwiyan, mengatakan, bahwa peristiwa perang Geger Cilegon 1888 merupakan peristiwa fenomenal yg kemudian memberi dampak dan menjadi salah satu bahan pemikiran ratu belanda untuk membuat suatu kebijakan berupa kebijakan politis etis untuk masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, DPRD Kota Cilegon Mulai Sidang Hasil Reses Ke II
"Cilegon ini tercatat sebagai bagian sejarah Indonesia melalui banyak peristiwa diantaranya adalah perang Geger Cilegon 1888 yg dipimpin oleh KH. Wasid, KH. Tb. Ismail, KH. Arsyad Thowil, KH. Tb. Marjuk dll, sehingga peristiwa Geger Cilegon tersebut memberi dampak yg berarti dan menjadi salah satu bahan pemikiran Ratu Belanda untuk membuat suatu keputusan politik yakni politik etis yg diterapkan di tanah jajahan yakni Hindia Belanda yg kini bernama Indonesia," ujar ustadz Alwiyan saat di wawancarai di pesantren Alkhairiyah, Rabu 26 April 2022.
"Pada peristiwa tersebut banyak sekali para pahlawan yang syahid atau di hukum gantung atau dibuang keluar kota, hingga ratusan yang dibuang, ini sangat luar biasa," ungkapnya.
"Nah makanya saya mengajak kepada masyarakat cilegon dalam rangka hari ulang tahun Kota Cilegon yang ke 23 tahun ini untuk meneladani dan melanjutkan kembali spirit kepahlawanan para pahlawan cilegon yang rela berkorban bersabung nyawa untuk masa depan bangsanya, spirit tersebut hari ini kita jadikan sebagai modal ideologi kita dalam membangun masa depan cilegon yg adil dan makmur," terangnya.
Baca Juga: Risalah Kelurahan Kebon Dalem Kota Cilegon, Gelar Buka Puasa Bersama
"Spirit kepahlawanan tersebut seperti rela berkoraban, tolong menolong dalam kebaikan, membela kebenaran, gotong royong, kita jadikan alat pemersatu kita membangun kota cilegon, jangan ribut berebut kekuasaan terus tapi kemudian kekuasaan itu untuk menindas dan mengisap yang lain, sehingga yg gemuk semakin gemuk, yang lemah semakin terpinggirkan, itu tidak baik dalam aspek masyarakat yg mayoritas muslim serta tidak baik dalam aspek berbangsa dan bernegara" jelasnya.
"Maka, harapan saya di hari ulang tahun ini, mari kita contoh spirit kepahlawanan leluhur kita orang cilegon dan menjadikannya sebagai alat pemersatu untuk membangun cilegon yang adil dan makmur," harapnya.
"Idiologi heroisme tersebut harus kita tanamkan kepada seluruh msyarakat agar tertanam jiwa kepahlawanan," tuturnya.
Baca Juga: Instruksikan Pemenangan Airlangga, Andika Keliling ke DPD Golkar Kabupaten dan Kota di Banten
Bahkan menurutnya, bahwa cilegon itu dikenal dalam sejarah hingga ke Belanda dan kedunia, berkat spirit kepahlawanan yg anti kolonialisme.
"Cilegon ini dulunya enggak dikenal, jika bukan awalnya gara gara geger cilegon 1888, Pesantren Al khairiyah Citangkil yg salah satunya telah memberi identitas Cilegon sbg kota santri, perang revolusi kemerdekaan 1945, perang gudang batu, kemudian semakin dikenal ke penjuru dunia dengan dibangunnya PT. Krakatau Steel dan industri lainnya," tuturnya***
Artikel Terkait
Biografi Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad SAW
Umar bin Khattab Memeluk Islam dan Menjadi Khalifah
Pemerintahan dan Perekonomian Masa Umar bin Khattab radhiyallahu anhu
Vladimir Putin dan Sekjen PBB Antonio Guterres akan Bertemu di Moskow
Vladimir Putin Ucapkan Selamat Kepada Emmanuel Macron