Dari 150 Rumah Korban Bencana Banjir Sungai Ceberang, Bappeda Banten Baru Siapkan Lahan 11 Untuk Unit

photo author
- Selasa, 2 November 2021 | 13:19 WIB
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani

SERANG, TOPmedia –  Sampai saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama pemerintah pusat belum melakukan upaya untuk merelokasi rumah-rumah warga yang terkena banjir bandang dan tanah longsor akibat diterjang arus sungai Ciberang, Kabupaten Lebak beberapa waktu lalu lantaran masih terbentur pengadaan lahan.

Hal itu dibenarkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani. Menurutnya, dari total keseluruhan 150 rumah warga yang akan direlokasi, baru 11 diantaranya yang aset lahannya tersedia dan telah diserahkan oleh Pemkab Lebak agar bisa dibangun.

"Kemarin baru sebelas yang sudah siap dibangun," katanya.

Menurutnya, pembangunan rumah warga korban bencana banjir sungai Ciberang tersebut rencananya akan dipindahkan di lima titik kawasan lahan baru agar warga menjadi aman.

"Tergantung kesiapan lahan aja. Gimana Kabupaten Lebak. Ada lima titik (relokasi lahan baru). Kita sama pusat sudah siap (Pembangunan rumah korban bencana)," katanya. 

Berbeda pada kejadian Tsunami  yang pengadaan lahannya oleh Pemprov Banten, pengadaan lahan untuk merelokasi korban bencana banjir sungai Ciberang, kata Mahdani, semuanya ada pada Pemkab Lembak.

"Kalau tsunami kan kejadiannya di Pandeglang dan Kabupaten Serang, jadi kita anggap itu bencana Provinsi (lahannya oleh Pemprov Banten). Kalau ini kan hanya di Lebak aja (Lahan oleh Pemkab Lebak)," katanya.

Tidak hanya soal lahan dan pembangunan fisiknya saja, masih kata Mahdani, hal lain yang harus perhatikan adalah terkait pengadaan listrik bagi korban bencana banjir Sungai Ciberang juga masuk kedalam perhatian pemerintah agar bisa dibantu.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Provinsi Banten Rahmat Rugianto mengatakan, jika pembangunan rumah korban bencana banjir bandang sungai Ciberang tetap dipaksakan pembangunannya ditempat lama alias belum dipindahkan, justeru hal itu akan sangat membahayakan bagi para penerimanya, karena bencana bisa saja datang kapanpun dan dapat kembali menimpa warga karena lokasi rumahnya yang belum dipindah.

"Kalau kita bangun ditempat yang saat ini ada, itu justeru membahayakan, karena itu daerah yang sangat rawan sekali. Prinsipnya kita akan bantu, sesuai kapasitas yang ada dikita saat ini. Tapi lahan disiapkan dulu, kalau lahannya sudah siap kita akan bantu pembangunan rumahnya," katanya.(Den/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X