SERANG, TOPmedia – Pandemi covid-19 membuat pemerintah terpaksa harus menerapkan pendidikan tatap muka (PTM) secara terbatas sebanyak 50 persen menghindari ternyadinya penyebaran dan penularan virua corona terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran disekolah.
Sampai saat inipun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten belum berencana untuk menambah kuota jumlah siswa, PTM masih pada angka 50 perswn dari total murid disekolah masing-masing.
"Penambahan kuota belum," terang Sekertaris Dindikbud Banten, Taqwin, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya, penambahan kuota PTM baru bisa dilakukan, setelah ada arahan lebih lanjut dan rekomendasi dari pusat, barulah bisa dilakukan.
"Kalau levelnya sudah turun (PPKM), mungkin ada rekomendasi, baru kita evaluasi dan kita coba simulasikan menambah kuota," katanya.
Saat ditanya pada PPKm level berapa pelaksanaan PTM akan dibuka secara full, sambung Taqwin, kemungkinan baru bisa dilakukan setelah dianggap normal.
"Normal kali ya. Sudah tidak ada PPKM barangkali," katanya.
Meski begitu, terhitung sejak mulai dibukanya PTM terbatas mulai 1 September kemarin, sambung Taqwin, pihaknya bersukur belum ada laporan siswa yang terpapar covid-19.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus. Belum ada. Dari sekolah, dari siswa belum ada laporan, untuk siswa terpapar," katanya.
Dirinya memaklumi keinginan dari masyarakat agar bisa kembali kesekolahnya masing-masing, setelah sekian lama kejadian pandemi covid-19, siswa terpaksa harus mengikuti pembelajaran secara daring.(Den/Red)
