SERANG,TOPmedia – Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dalam mengambil keputusan, apakah nantinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tetap akan meneruskan pinjaman dana PT. SMI atau tidak untuk membiayai sejumlah pembangunan infrastruktur di Provinsi Banten yang sebelumnya telah direncanakan ditengah situasi pendemi covid-19 seperti sekarang.
Hal itu mencuat dari berbagai spekulasi yang bisa saja muncul nantinya, jika Pemprov Banten tetap melanjutkannya atau batal meminjam dana dari PT.SMI.
Mulai dari anggapan APBD Provinsi Banten akan terbebani pada tahun-tahun selanjutnya akibat pengenaan bunga pinjaman yang muncul, hingga dampak yang akan timbul akibat sejumlah proyek pembangunan yang dibiayai PT. SMI akhirnya terpaksa harus dibatalkan.
Atas kondisi itu, sambung Budi, pihaknya lebih condong agar Gubernur Banten tetap melanjutkan pinjaman PT.SMI, ketimbang harus membatalkannya.
Menurut Budi, jika sampai Pemprov Banten membatalkan pinjaman PT.SMI, akan ada sejumlah pembangunan ifrastruktur yang sebelumnya direncanakan menjadi terganggu. Bahkan, terancam batal pembangunannya, karena anggarannya yang bersumber dari pinjaman PT.SMI. Termasuk pembangunan infrastruktur pasca bencana disejumlah daerah di Provinsi Banten, seperti didaerah Ciberang, Kabupaten Lebak yang terkena bencana banjir awal 2020 kemarin.
"Menurut kami, dampaknya akan lebih besar. Contoh, jembatan Ciberang yang dan jalan -jalan yang terkena lonsong awal tahun 2020 kemarin karena dananya dari PT. SMI. Itu akan terhenti jika tidak dilanjutkan skema ini (pinjaman)," katanya.
Sementara, kata Budi, banyak masyarakat disana telah lama menanti agar pembangunannya bisa segera dilaksanakan. Disisi lain, ketersediaan anggaran nya belum bisa dipastikan kembali apabila sampai pinjaman dari PT.SMI sampai dibatalkan, melihat anggaran pembangunannya yang cukup besar.
"Itu kan sudah sangat ditunggu oleh masyarakat disana. Kalau kita hentikan sekarang, kita tidak tahu kapan dianggarkan lagi, karena cukup besar dananya," katanya.
Meski begitu, kembali pihaknya tetap menyerahkannya kepada Gubernur, apakah tetap melanjut atau menolak pinjaman PT.SMI atau akan menseleksi kembali pembangunan yang akan dibiayai PT.SMI sesuai skala prioritas.(Den/Red)